Menteri P2MI Sebut Malaysia Masih Tutup Akses Buntut Penembakan WNI

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding
Sumber :
  • VIVA.co.id/Uki Rama (Malang)

Jakarta, VIVA – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan bahwa sampai dengan saat ini pihak Malaysia masih menutup akses buntut aksi diduga penembakan aparat Malaysia kepada warga negara Indonesia (WNI).

DPR Minta Pemerintah Malaysia Transparan Usut Dugaan Penembakan WNI: Ada yang Aneh

Ada lima WNI diduga akan keluar dari Malaysia melalui jalur ilegal di sekitar perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia. Mereka disebut melakukan perlawanan hingga akhirnya terjadi penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia hingga menyebabkan seorang WNI meninggal dan beberapa luka-luka.

Abdul Karding menjelaskan bahwa pihak Malaysia masih menutup akses terkait dugaan peristiwa tersebut. Padahal, pemerintah Indonesia memiliki rencana untuk menjenguk korban luka dan tewas.

WNI Ditembak Aparat Malaysia, Kemlu Segera Kirim Nota Diplomatik Supaya Dilakukan Penyelidikan

Ilustrasi/Penembakan

Photo :
  • Pixabay

"Sekarang memang oleh pemerintah Malaysia atau pihak kepolisian dan imigrasi Malaysia belum membolehkan untuk dibuka akses pada jenazah dan para korban-korban lainnya yang dirawat di beberapa rumah sakit," ujar Abdul Karding kepada wartawan, Senin 27 Januari 2025.

Dasco Panggil Kementerian Luar Negeri dan KP2MI Terkait Insiden Penembakan PMI di Malaysia

Namun begitu, saat ini pemerintah Indonesia melalui Kementerian P2MI dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bakal menyiapkan pendampingan untuk para korban penembakan. Upaya tersebut masih terus diusahakan.

"Kedutaan Besar (KBRI Kuala Lumpur), sekaligus kami di Kementerian P2MI akan memastikan ada pendampingan," tukasnya.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur mendesak pemerintah Malaysia untuk melakukan proses penyelidikan lebih jauh soal peristiwa dugaan penembakan oleh APMM (Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia) terhadap WNI yang diduga akan keluar Malaysia melalui jalur ilegal.

Ilustrasi aksi penembakan.

Photo :
  • ANTARA/Andika Wahyu

"Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur telah memonitor informasi mengenai insiden penembakan terhadap WNI di sekitar perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia," ujar Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha kepada wartawan dikutip Senin 27 Januari 2025.

Judha menjelaskan bahwa KBRI nantinya bakal mengirimkan nota diplomatik usai adanya peristiwa tersebut. Hal itu dilakukan untuk mendorong proses penyelidikan lebih jauh.

"KBRI juga akan mengirimkan nota diplomatik untuk mendorong dilakukannya penyelidikan atas insiden tersebut, termasuk kemungkinan penggunaan excessive use of force," kata dia.

Judha menyebut, saat ini pihaknya juga tengah meminta akses untuk bisa menjenguk jenazah.

"KBRI telah meminta akses kekonsuleran untuk menjenguk jenazah dan menemui para korban luka," kata Judha.

Menurutnya, peristiwa dugaan penembakan itu dilakukan karena WNI melakukan perlawanan. Ada sejumlah korban luka dan satu korban meninggal dunia.

"Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur akan terus memonitor penanganan kasus ini oleh otoritas Malaysia dan memberikan bantuan kekonsuleran kepada para WNI," tukasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya