Pesisir Jawa Diterpa Abrasi, BMKG Ingatkan Ancaman Banjir Rob hingga Akhir Januari 2025

Banjir rob di kawasan Jakarta Utara
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA - Beberapa wilayah pesisir di Indonesia dilaporkan rawan terhadap bencana banjir, abrasi, penurunan tanah (land subsidence), serta intrusi air laut. Sejumlah wilayah pesisir itu antara lain meliputi pantura Jawa, Lampung, Palembang, Aceh, Sumatra Barat, Manado, Minahasa, dan Pulau Sumbawa.

Disertai Petir dan Angin Kencang, Sebagian Besar Wilayah Indonesia Bakal Diguyur Hujan Hari Ini

Sikap waspada kini tengah dirasakan warga, apalagi setelah adanya peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) soal ancaman terjadinya banjir pesisir (rob) yang akan melanda wilayah pesisir hingga akhir Januari 2025. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, BMKG sendiri telah memprediksi air laut akan menggenangi sejumlah kawasan pesisir di Pulau Jawa.

Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar di Indonesia Hari Ini, Menurut Prakiraan BMKG

(Ilustrasi) Abrasi Pantai.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Basri Marzuki

"Wilayah pesisir utara DKI Jakarta diimbau agar dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut yang berpotensi terjadinya banjir pesisir," kata Adji dalam keterangannya, Minggu, 26 Januari 2025.

BMKG Prakirakan Sejumlah Wilayah Indonesia Diguyur Hujan Disertai Petir

Bukan cuma Jakarta, potensi banjir rob juga mengancam wilayah pesisir pantai utara (pantura) Kabupaten Tangerang hingga akhir Januari 2025. Karenanya, masyarakat khususnya warga pesisir, diminta untuk terus bersiaga dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.

Problem tersebut telah mencapai tahapan kritis, karena masib ditambah lagi dengan banyaknya lahan produktif yang hilang akibat abrasi. Salah satu dampak nyata terjadinya abrasi berada di pesisir tangerang tepatnya di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji.

Ketua RT 06 Kejaron 11, Desa Kohod, Rudianto (35) mengungkap, bagaimana batas empang yang dulu menjadi pemisah antara daratan dan lautan, kini telah tergerus. Rumah serta empang milik warga yang dulunya berdiri kokoh tak jauh dari tepi pantai, kini harus berpindah jauh dari bibir laut menghindari ancaman air yang semakin mendekat.

Ilustrasi/Pencegahan ancaman abrasi di kawasan pesisir Indonesia

Photo :
  • Antara/Wahyu Putro A

"Kalau empang sih memang dulu batasnya, kalau nggak salah, itu yang ada patokannya tuh di sana (menunjuk tumpukan bambu), yang paling tengah tuh. Itu empang," kata Rudianto. 

Sejak tahun 2000-an, air laut mulai merangsek lebih jauh ke daratan, bahkan mengancam keberadaan empang yang dulunya menjadi tumpuan hidup sebagian warga. Dia mengaku masih mengingat betul perubahan daratan pinggir laut, yang kini telah berubah menjadi air laut sepenuhnya. Dimana hampir 1 kilometer yang dahulunya daratan, kini telah menjadi perairan.

"Air sudah mulai ke sini, karena abrasi dekat empang itu," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya