Prabowo Borong Buku Sejarah dan Ekonomi di Sela Kunjungan ke New Delhi India
- Antara
New Delhi, VIVA – Di tengah padatnya jadwal kenegaraan, Presiden RI Prabowo Subianto kembali menunjukkan sisi humanisnya yang menginspirasi.Â
Dalam kunjungannya ke New Delhi, India, Jumat, 24 Januari 2025, Prabowo menyempatkan diri singgah di toko buku langganannya, Bahrisons Booksellers, di kawasan Khan Market.Â
Presiden Prabowo terlihat memilih sejumlah buku bertema sejarah, ekonomi, hingga topik lainnya yang menarik minatnya.Â
"Beli banyak sekali (buku) tadi. Buku sejarah, ekonomi, dan lain-lain," ungkap Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, melalui pesan tertulis yang diterima Sabtu dini hari.Â
Presiden Prabowo bahkan membagikan momen tersebut melalui akun Instagram pribadinya, @prabowo. Dalam unggahannya, ia tampak fokus memperhatikan tumpukan buku yang tertata rapi di rak, mengenakan kemeja cokelat muda yang sederhana namun berwibawa.Â
"Singgah ke toko buku langganan saya di New Delhi," tulisnya singkat dalam unggahan Instagram-nyaÂ
Momen berburu buku ini bukan kali pertama dilakukan Presiden Prabowo. Sebelumnya, ia pernah mengunjungi Second Story Books di Washington DC, Amerika Serikat, pada November 2024. Bahkan saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada 2022, ia terlihat berburu buku di sela-sela KTT G20 di Bali.Â
Kegemarannya terhadap buku, terutama yang berisi pengetahuan mendalam seperti sejarah dan ekonomi, mencerminkan kepribadiannya sebagai pemimpin yang haus akan wawasan. Hal ini juga menuai banyak pujian dari warganet.Â
"Ini baru Presiden, mencontohkan untuk gemar membaca," tulis seorang pengguna Instagram. Komentar serupa datang dari banyak warganet yang memuji kebiasaan membaca Prabowo sebagai panutan yang baik.Â
Berbelanja buku di toko tradisional seperti Bahrisons Booksellers yang telah berdiri sejak 1953 juga menunjukkan sisi sederhana seorang kepala negara. Toko yang berlokasi di pinggir jalan itu menjadi saksi momen Presiden Prabowo mengapresiasi pentingnya ilmu pengetahuan.Â
Kegemaran membaca yang terus ia tunjukkan di sela-sela tugas negara tidak hanya menginspirasi masyarakat untuk mencintai literasi, tetapi juga menegaskan bahwa kepemimpinan yang baik berakar dari pemahaman yang luas dan mendalam.