Banjir dan Longsor Landa Kalbar, 1 Anak Dilaporkan Tenggelam di Sambas
- VIVA.co.id/Destriadi Yunas Jumasani (Pontianak)
Pontianak, VIVA – Bencana banjir dan tanah longsor kembali melanda sejumlah wilayah di Kalimantan Barat akibat curah hujan dengan intensitas lebat dan berlangsung lama.
Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Kalbar, Daniel, mengungkapkan dampak yang cukup signifikan di beberapa daerah.
Adapun wilayah terdampak yaitu di Kabupaten Sambas, yang terjadi di 4 kecamatan yaitu Galing, Tangaran, Jawai Selatan, dan Paloh.
"Sebanyak 3.379 KK terdampak, 2.691 rumah terendam, 47 fasilitas umum terendam, dan satu anak dilaporkan tenggelam di Kecamatan Galing," jelasnya.
Selanjutnya banjir juga terjadi di Kota Singkawang yang terdampak meliputi 1 kecamatan yaitu Singkawang Tengah dan 6 kelurahan.
"Sebanyak 41.430 KK atau 142.130 jiwa terdampak banjir," terangnya.
Bencana alam juga terjadi di Kabupaten Landak, yaitu kejadian tanah longsor di Desa Tikalong, Kecamatan Mempawah Hulu.
"Longsor sempat menutupi ruas jalan Karangan-Bengkayang. Material longsor berhasil dibersihkan pagi ini menggunakan alat berat, sehingga jalan kini sudah dapat dilalui," tutur Daniel.
BPBD Kalbar menyampaikan bahwa berdasarkan prakiraan BMKG, curah hujan dengan intensitas bervariasi masih berpotensi terjadi pada 21-23 Januari 2025.
Daniel mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir yang tidak terkendali.
“Kami meminta warga untuk mengenali lingkungan masing-masing, terutama titik kumpul darurat saat terjadi banjir. Pastikan semua dokumen keluarga disimpan di tempat yang aman,” ujar Daniel.
Kepada kepala desa dan lurah, BPBD Kalbar juga menginstruksikan agar segera berkoordinasi dengan camat dan BPBD setempat jika terjadi banjir.
Apabila diperlukan pengungsian atau evakuasi, kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, lansia, disabilitas, dan orang sakit harus diprioritaskan.
“Keselamatan warga adalah hal utama. Kami berharap semua pihak dapat bekerja sama untuk memastikan penanganan berjalan cepat dan tepat sasaran,” tutup Daniel.
BPBD Kalbar saat ini terus memantau kondisi lapangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait guna meminimalkan dampak bencana yang terjadi.
"Warga diimbau untuk mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang terkait situasi terkini," pungkasnya.