Saksi Sebut Pengacara Ronald Tannur Masih Kasih Uang Rp10 Juta usai Vonis Bebas

Terdakwa Gregorius Ronald Tannur saat jalani persidangan di PN Surabaya.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)

Jakarta, VIVA – Panitera Muda Pidana PN Surabaya, Uji Astuti mengatakan bahwa pengacara Gregorius Ronald Tannur, Lisa Rachmat masih berani kirim uang usai sidang kliennya divonis bebas. Uang tersebut diberikan senilai Rp10 juta.

Pengacara Ronald Tannur Kontak Orang PN Surabaya Minta Pilih Hakim yang Menyidangkan

Uju menjelaskan bahwa setelah majelis hakim membacakan putusan pada 24 Juli 2024, Lisa mengirimkan uang lagi untuk Uji melalui petugas keamanan atau security, Sepyoni.

Erintuah Damanik, Mangapul, dan Heru Hanindyo jalani sidang dakwaan kasus suap usai beri vonis bebas ke Ronald Tannur

Photo :
  • VIVA.co.id/Zendy Pradana
Gasak Uang Majikan Rp315 Juta, Riyani ART Diburu Polisi hingga Lampung

Uji merupakan salah satu saksi dari JPU di sidang dugaan suap Erintuah Damanik, Mangapul dan Heru Hanindyo di Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat, Selasa 21 Januari 2025.

"Menyampaikan Rp 10 juta itu yang pertama kali, kan tadi Ibu menerangkan pernah saya kembalikan ke Sepyoni (satpam PN Surabaya)?" tanya jaksa.

Uang Beredar Sepanjang 2024 Capai Rp 1.204 Triliun

"Bukan mengembalikan, jadi gini. Pak Sepyoni datang, 'Bu ini ada titipan dari Bu Lisa'," jawab Uji.

"Tanggal 20?," kata jaksa.

"Pas habis putusan itu," ungkap Uji.

"Masih di hari putusan itu?" tanya jaksa lagi.

"Iya. Terus saya bilang, 'kok berani-beraninya. Sana, kembalikan'," jawaban Uji.

Dia pun langsung meminta kepada Sepyoni untuk mengembalikan uang Rp10 juta tersebut kepada Lisa. Uji mengaku sudah dua kali diberikan uang oleh Lisa, namun keduanya ditolak.

"Saya ndak terima, saya kembalikan. Karena saya sudah merasa menyuruh kembalikan, berapa waktu saya udah nggak ada kabar lagi. Setelah beberapa waktu itu, Pak Sepyoni datang lagi ke saya. Datang lagi, 'Bu, ini saya sudah berusaha untuk mengembalikan tapi ndak mau untuk dikembalikan'," kata Uji.

"Kemudian akhirnya uang tersebut?" tanya jaksa.

"Saya belum menerimanya lagi, saya bilang, 'Itu tanggung jawabmu.' Terus akhirnya saya nggak ada kabar lagi. Nah yang ketiga itu sekitar akhir Oktober si Pak Sepyoni datang. Datang dengan menyampaikan bahwa, 'Bu, uangnya sudah terlalu lama di saya, saya minta maaf saya khilaf'," jawab Uji.

"Itu pada saat kejadian adanya pada kejadian tanggal 23 atau Oktober kapan kira-kira?" tanya jaksa.

"Akhir Oktober," jawab Uji.

Ilustrasi barang bukti kasus korupsi

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Kemudian, Lisa kembali memberikan uang kepada Uji. Pemberian ketiga ini akhirnya diterima Uji, namun uang itu masih ada sampai sekarang dan ingin dikembalikan ke penyidik.

"Terkait dengan pemberian uang Sepyoni itu yang tadi ibu bilang setelah putusan, Sepyoni berusaha mau ngasih ibu Rp 10 juta itu, Ibu tolak. Kedua, Ibu tolak. Kemudian ketiga, Ibu terima. Berapa yang Ibu terima?" tanya jaksa.

"Jumlahnya Rp 10 juta saya terimanya Rp 9,5 juta," jawab Uji.

"Rp 500 ribunya buat Sepyoni?" tanya jaksa.

"Iya," sebut Uji.

"Uang itu ibu kasih lagi ke lain atau ibu pergunakan untuk keperluan ibu atau buat apa?," kata jaksa.

"Uangnya masih ada sampai saat ini, ada niat waktu di penyidik mau mengembalikan tapi katanya ya kalau uang sudah di tangan sudah susah Bu," ungkap Uji.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya