Konten Kreator Ngeluh Marak Pungli di Kepolisian, Rampai Nusantara Bilang Begini
- Dok. Istimewa
Jakarta, VIVA – Konten kreator dengan akun tiktok Gue V menilai banyak pungli di kepolisian padahal menurutnya sebagai aparat negara sudah digaji menggunakan anggaran negara yang bersumber dari pajak masyarakat.
Video yang dishare dalam akun tiktoknya tersebut sudah ditonton 1,4 juta penonton dengan disukai 98.8 ribu dan dikomentari bleh 15,3 ribu pengguna tiktok lainya.
Ketua umum Rampai Nusantara Mardiansyah Semar angkat bicara mengenai adanya konten kreator yang mengeluh banyak pungli di kepolisian. Terkait hal ini, Semar menganggap sejak dulu selalu ada masyarakat yang masih memiliki stigma negatif terhadap kepolisian.
“Polisi sejak dulu memang selalu lekat dengan stigma negatif tapi yang harus dilihat bahwa polri yang sekarang terlihat sekali tekad, kesungguhan dan niat baiknya untuk melakukan perubahan yang jauh lebih profesional,” jelas Semar, dalam keterangannya, Selasa, 21 Januari 2025.
Ia menganggap kritikan masyarakat tentu itu sebagai bentuk masukan untuk kepolisian. Bahkan menurutnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit pernah membuat ajang khusus yakni lomba mural dan orasi untuk mengkritisi kepolisian
“Baru di era Kapolri yang sekarang selalu minta dievaluasi oleh masyarakat bahkan menyelenggarakan lomba mural dan orasi yang mengkritik polri dengan keras, juara nya pun diberi hadiah cukup besar oleh Kapolri,” tambahnya.
Semar melihat polisi saat ini memiliki komitmen yang tinggi terhadap layanan masyarakat bahkan menurutnya tidak jarang Kapolri turun secara langsung membantu dalam memfasilitasi aspirasi masyarakat.
“Kalo dulu setiap ada demo petinggi polri tak terlihat tapi sekarang ini Kapolri langsung yang naik ke mobil komando saat demonstrasi dan menyampaikan dukungannya kepada para pengunjuk rasa,” kata Semar
“selain itu dukungan terhadap pemberantasan Korupsi pun sangat besar diperkuat dengan pembentukan satgas khusus dan para mantan penyidik KPK yang berkualitas di akomodir di institusi Polri untuk membantu,” sambungnya.
Semar yang juga eks aktivis 98 tersebut mengaku kepolisian saat ini sudah sangat baik dalam memberikan layanan kepada masyarakat dan memiliki rasa tanggung jawab besar terhadap persoalan masyarakat baik dari segi kehidupan sosial maupun penegakan hukum.
“ini pengalaman pribadi, saya baru saja kehilangan barang-barang berupa sepeda motor, playstation dan stiknya serta helm karena ada pencuri masuk ke rumah dalam waktu 4 hari pelaku pencurian sudah tertangkap dan sebagian besar barang-barang saya ditemukan, pelaku pun saat ini sedang di proses hukum hingga ke pengadilan tanpa harus mengeluarkan biaya sepeser pun, ini salahsatu bukti profesionalisme kepolisian yang harusnya kita apresiasi,” ungkapnya.
Ia mendorong masyarakat terus menjadi mitra dalam pengawasan kinerja kepolisian dan memberikan masukan yang membangun sehingga polri terus bekerja secara profesional
Dia juga berharap masyarakat mampu memberikan kritik membangun untuk Polri karena kritik itu merupakan hal yang baik. Namun harus disampaikan secara bijak.
“karena sebagai manusia tentu anggota polri tidak sempurna dan ada kekurangan tapi kelebihan atau kebaikannya pun tidak sedikit yang sudah dilakukan,” ujar Semar
Dia pun tidak sependapat dengan adanya konten kreator yang melontarkan kritik yang tidak objektif. “kalo seperti ini yang disampaikan terlihat sekali dengan rasa penuh kebencian sehingga dapat dikatakan tidak rasional hanya mengedepankan sentimen negatif dirinya saja terhadap polri,” jelasnya.
Semar juga berharap masyarakat memberikan dukungan pada tugas-tugas kepolisian agar kinerjanya semakin baik dalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat
Masyarakat diharap tidak mendiskreditkan dengan menggiring opini negatif bahkan cenderung menebar fitnah kepada Polri.
“atau patut di duga jangan-jangan dia ini masuk ke dalam kelompok yg seringkali teriak Thogut terhadap polisi dan mungkin perlu juga untuk dimintai klarifikasi agar dapat dipastikan ini bukan bagian dari kelompok jaringan terorisme, karena semua ucapannya penuh nuansa kebencian terhadap polri,” pungkasnya.