Diperiksa Terkait Dugaan Korupsi Digitalisasi SPBU, Pertamina Patra Niaga: Sebagai Saksi

Ilustrasi SPBU Pertamina.
Sumber :
  • Pertamina

Jakarta, VIVA – Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa pemanggilan beberapa pekerjanya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hanyalah sebagai saksi. Hal ini merespons kabar pemanggilan beberapa pekerja Pertamina Patra Niaga oleh KPK pada kasus dugaan korupsi digitalisasi SPBU yang dikerjakan Telkom sebagai pelaksana, 

Ubah Jelantah Jadi Rupiah! Begini caranya

"Sebagai saksi yang dimintai keterangan dan informasi lebih detil untuk mendukung investigasi yang dilakukan oleh KPK," tegas Heppy Wulansari, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga dalam keterangannya, Selasa, 21 Januari 2025.

SPBU di Jakarta Timur

Photo :
  • VIVA/Yunisa Herawati
Alasan KPK Tak Hadir di Sidang Perdana Praperadilan Hasto PDIP Hari Ini

Heppy pun menyampaikan bahwa Pertamina Patra Niaga sebagai entitas bisnis senantiasa melaksankan operasional bisnisnya dalam koridor GCG (Good Corporate Governance (GCG). 

"Pertamina Patra Niaga menghormati proses hukum yang berjalan dengan memenuhi panggilan pihak berwenang,” tutup Heppy.

Sidang Praperadilan Ditunda gegara KPK Absen, Kubu Hasto: Mungkin Mereka Sibuk Siapkan Bukti

Diberitakan sebelumnya, KPK ternyata tengah mengusut dugaan kasus korupsi baru. Dugaan kasus korupsi itu yakni terkait proyek digitalisasi SPBU PT Pertamina (Persero) Tahun 2018-2023. “Sprindik bulan September 2024," ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika kepada wartawan, Seninm 20 Januari 2025.

Dalam dugaan kasus korupsi ini, KPK juga memanggil saksi-saksi pada Senin 20 Januari 2025. Ada sembilan saksi yang diperiksa KPK.

"Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK," kata Tessa.

Belum dijelaskan secara detail soal pokok perkara dugaan rasuah tersebut. Adapun sembilan saksi yang diperiksa yakni Koordinator Pengawasan BBM di BPH Migas, Agustinus Yanuar Mahendratama, Head of Outbound Purcashing PT SCC 2018-2020, Aily Sutejdah, VP Corporate Holding and Portfolio IA Pertamina, Anton Trienda

Kemudian, eks VP Sales Enterprise PT Packet Systems, Antonius Haryo Dewanto; VP Sales Support PT Pertamina Patra Niaga Aribawa. Eks Direktur PT Dabir Delisha Indonesia Asrul Sani; eks Direktur Sales & Marketing PT PINS Indonesia, Benny Antoro. Direktur PT LEN INDUSTRI, Bobby Rasyidin; dan Komisaris PT Ladang Usaha Jaya Bersama, Charles Setiawan.

Tessa menyebutkan, dugaan kasus rasuah tersebut sudah ada tersangkanya. Namun, belum diumumkan secara resmi.

"Sudah ada tersangkanya," ucap dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya