Cegah PMK, DKPP Salurkan 10 Ribu Vaksin untuk 300 Ribu Sapi dan Kerbau di Sumsel

DKPP Sumatera Selatan menyalurkan 10 ribu vaksin ke 17 Kabupaten/Kota untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi dan kerbau.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sadam Maulana (Palembang)

Palembang, VIVAĀ ā€“ Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumatera Selatan (Sumsel) menyalurkan 10 ribu vaksin ke 17 Kabupaten/Kota untukĀ mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi dan kerbau. Penyaluran vaksin ini disesuaikan dengan populasi hewan ternak di masing-masing daerah.

Antisipasi Penularan PMK pada Ternak, Kementerian Pertanian RI Gelontorkan 170 Ribu Dosis Vaksin untuk HRP di Bali

"Kita sudah menyebarkan ke 17 Kabupaten/Kota, dan tentunya itu semua belum mencukupi untuk seluruhnya," ujar Kepala DKPP Sumatera Selatan, Ruzuan Effendi, Selasa, 21 Januari 2025.

Ruzuan mengatakan, pembagianĀ vaksin itu menyesuaikan dengan jumlah populasi sapi dan kerbau yang ada.

Wamentan Target Impor 200 Ribu Sapi Tahun 2025 untuk Program MBG

"Untuk wilayah Sumatera Selatan terdapat 300 ribuan sapi dan ternak. Terbanyak di OKU Timur yang mencapai 64 ribuan ekor, Banyuasin 46 ribuan ekor, OKI 36 ribuan ekor, Musi Banyuasin 24 ribuan ekor, dan lainnya," katanya.

Seorang petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan memeriksa seekor ternak sapi menyusul merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Photo :
  • ANTARA/Anggi Mayasari
Penolakan Vaksinasi Jadi Pemicu Sapi Terkena Penyakit Mulut dan Kuku di Jateng

Dalam hal ini, ia juga meminta peternak untuk membantu Pemerintah dalam upaya menekan penyebaran hewan pembawa penyakit masuk ke Sumatera Selatan melalui kelengkapan dokumen surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).

"Jadi diimbau kepada masyarakat ikut membantu memperketat lalu lintas hewan ternak. Kami berharap para peternak juga bisa memberi vaksin secara mandiri ke hewan ternaknya," ujarnya.

Selain itu, ia juga meminta agar peternak rajin membersihkan kandang hewan, melakukan disinfektan dan memberi vitamin atau obat-obatan kepada hewannya agar sehat.

"Meski demikian, peternak tidak perlu panik. Apalagi, risiko kematian terhadap hewan yang terdampak sangat minim," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya