75 Ton Ikan Keramba Jaring Apung Danau Maninjau Mati

Ilustrasi Kematian Ikan keramba Jaring Apung Danau Maninjau
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)

Agam, VIVA –  Kasus kematian ikan Keramba Jaring Apung (KJA) yang dibudidayakan petani di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dalam jumlah banyak, kembali terjadi

Kapolda Sumbar Turun Gunung Langsung Cegah Aksi Tawuran dan Balap Liar

Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Agam mencatat, peristiwa kematian ikan secara massal yang dipicu faktor cuaca buruk yang melanda wilayah itu sejak Minggu kemarin, sudah mencapai 75 ton.

Menurut data Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Agam, mulanya jumlah ikan yang mati di dalam KJA 50 ton. Namun, akibat angin kencang yang terus melanda, sampai kini tercatat sudah 75 ton ikan yang mati.

Strategi Polda Sumbar Bikin Zero Kasus Tawuran dan Balap Liar

Ilustrasi - Nelayan melintas di dekat ribuan ikan keramba jaring apung yang mati di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis, 29 April 2021.

Photo :
  • ANTARA/Muhammad Arif Pribadi

"75 ton. Data ini, berdasarkan hasil dari pendataan yang dilakukan oleh petugas penyuluhan perikanan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam, Rosva Deswira dikutip dari keterangannya, Senin 20 Januari 2025.

Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Vonis Mati Terdakwa Kasus Peredaran Ganja

Menurut Rosva, puluhan ton ikan yang mati itu tersebar di beberapa Karamba Jaring Apung yang ada di wilayah Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya dan Jorong Lubuak Anyia, Banda Tangah dan Lubuak Kandang.

"Jenis ikan yang mati yakni, ikan nila dengan berbagai ukuran," katanya. 

Menurutnya, sampai kini pihaknya masih melakukan pendataan dan monitoring di lapangan karena jumlah ikan yang mati dapat saja berpotensi bertambah.

Hujan deras  (Foto ilustrasi).

Debit Air Sungai Mulai Naik, BPBD Limapuluh Kota Ingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi Basah

Intensitas hujan terus meningkat sejak dua hari terakhir.

img_title
VIVA.co.id
13 Januari 2025