Harlah ke-102 NU, Presidium PO dan MLB NU Soroti Anomali dalam Kinerja & Kebijakan
Jakarta, VIVA - Hari lahir atau harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-102 akan diperingati pada Kamis, 16 Januari 2025. Harlah NU secara reflektif memperingati kebesaran para pendiri, ulama kiai, dan masyayik pesantren.Â
Namun, Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa (MLB) NU, KH Abdussalam Shohib alias Gus Salam menyoroti harlah NU kali ini. Menurut dia, NU di bawah komando Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2022-2027 penuh anomali.Â
"Anomali itu disebabkan oleh kepemimpinan Rais Aam dan Ketua Umum beserta jajaran utama PBNU yang diwujudkan dalam kinerja kebijakan dan program jam’iyyah," kata Gus Salam, Rabu, 15 Januari 2025.
Dia menyebut dampak dari anomali itu jelas karena ada pergeseran posisi dan fungsi NU sebagai kekuatan masyarakat sipil.
"Pergeseran posisi dan fungsi NU sebagai kekuatan masyarakat sipil dan penurunan kebanggaan hingga marwah organisasi," ujar Gus Salam yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar itu.
Lebih lanjut, Gus Salam mengingatkan NU di bangun di atas pondasi Islam ala Ahlussunnah wal Jama’ah yang direkatkan dengan kesatuan dan persatuan serta dijalankan atas dasar kemashlahatan umat, agama, bangsa dan kemanusiaan.Â
"Itulah jati diri NU yang melekat pada figur ulama-kiai-santri," kata Gus Salam sapaan akrab KH Abdussalam Shohib.
Dijelaskan Gus Salam dalam satu abad, lebih dua tahun, kebesaran NU semestinya lebih mapan dan matang dalam peran dan tanggung jawabnya. Tapi, faktanya, hingga berumur lebih 100 tahun, NU dinilai tetap jadi ormas keagamaan dengan massa terbesar di Indonesia, bahkan dunia.Â
Meski diurus dan dikelola secara tradisional berbasis nilai dan kepribadian pesantren, NU diharapkan tetap adi kekuatan masyarakat untuk menjaga keseimbangan strategis kehidupan bernegara-bangsa. "Namun di bawah PBNU, NU menjadi anomali," sebutnya.
Hal senada disampaikan KH Achmad Rosikh Roghibi selaku Pengasuh Pondok Pesantren Sarang. Dia menyebut ada beberapa bukti yang menunjukan PBNU itu anomali. Salah satunya yang terbaru adalah hasil Konferensi Wilayah (Konferwil) PWNU Sumatera Selatan karena hingga 3 bulan belum diterbitkan surat keputusan (SK).Â
Lalu, Konferensi Cabang (Konfercab) PCNU Mojokerto hingga 6 bulan juga belum. Begitupun menurutnya dengan Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Inggris mengalami perlakukan yang sama. Selain itu, PCNU Banyuwangi, Bojonegoro, dan Lamongan, Jawa Timur hingga saat ini belum diperbolehkan menyelenggarakan konfercab dengan alasan belum memenuhi aturan organisasi.Â
"Inilah secuil sikap superioritas pimpinan PBNU; keangkuhan tindak yang sepenuhnya atas dasar kehendaknya," tutur Kiai Achmad Rosikh.
Kiai Achmad Rosikh bilang terlalu banyak bukti anomali yang sudah terekam. Maka itu, Presidium dan Penggerak PO & MLB NU tetap pada rencana untuk memantapkan konsolidasi menuju target pelaksanaan MLB NU hingga akhir Syawal 1446 H. Kata dia, MLB NU secara prinsip, penyelenggaraannya atas seizin Masyayikh/Sesepuh NU.
Apresiasi ke Prabowo
Kiai Achmad juga menyampaikan apresiasi ke Presiden RI Prabowo Subianto yang komitmen dalam urusan haji. Belum lama ini, pemerintah dan DPR sepakat biaya haji tahun ini turun.
"Juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden H Prabowo Subianto, yang berkomitmen dan telah mengarahkan Kementerian Agama RI untuk merestrukturisasi biaya penyelenggaraan dan pelayanan haji tahun 2025, lebih rasional dan realistis," ujar Kiai AchmadÂ
Dia menambahkan, beban biaya yang ditanggung setiap calon jemaah haji tahun ini lebih murah dibanding tahun lalu. Bagi Kiai Achmad, komitmen itu jadi kabar bahagia bagi umat Islam di Tanah Air.
"Jutaan warga NU (Nahdliyyin); calon jemaah haji terbanyak, bisa segera menunaikan kewajiban ibadah haji, dengan biaya lebih terjangkau dan nyaman," tuturnya.Â
Â