NU Koreksi Ketua DPD soal Usulan Zakat Bisa untuk Biayai Program Makan Bergizi

Makan Bergizi Gratis di SMP Negeri 12 Semarang Jawa Tengah
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno

Jakarta, VIVA - Pengurus Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZIS NU) Ending Syarifuddin menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat dibiayai lewat sedekah dan infak, namun bukan dari zakat.

"Kalau dana infak-sedekah memungkinkan saja," ujar Ending kepada wartawan di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu, 15 Januari 2024.

Menurutnya, penggunaan dana infak dan sedekah untuk program MBG bisa menjadi jalan alternatif atas wacana penggunaan dana zakat untuk program MBG. Sebab, zakat memiliki delapan asnaf (penerima) yang salah satu syaratnya harus beragama islam.

Makan bergizi gratis (Dok. Istimewa)

Photo :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Delapan golongan yang berhak menerima zakat adalah fakir, miskin, riqab atau hamba sahaya, dan gharim atau orang yang memiliki utang dan kesulitan melunasinya.

Lalu, golongan mualaf atau orang yang baru memeluk agama Islam, fiisabilillah (pejuang agama Islam), ibnu sabil (orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan jauh), dan amil (orang yang menyalurkan zakat).

"Jadi, kalau zakat itu kan spesifik kan, mustahiknya itu. Kalau misalnya kan kita lebih prioritasnya ke fakir miskin. Tapi kalau misalnya anak-anak didik pendidikan itu masuk fi sabilillah, ya bisa saja," ujar dia.

"Jadi, kalau anak didik yang masuk kategori fakir miskin itu bisa memungkinkan. Artinya, sejauh terkait itu memungkinkan lembaga amil zakat berkontribusi terhadap makan bergizi gratis ya," sambungnya.

Salah satu siswa penerima makan bergizi gratis

Photo :
  • Youtube/CNN Indonesia

Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin mengusulkan agar pemerintah membuka kesempatan pembiayaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui zakat, infak, dan sedekah. Pasalnya, Sultan mengatakan, DNA masyarakat Indonesia memiliki sifat gotong royong.

"Saya sih melihat ada DNA dari negara kita, DNA dari masyarakat Indonesia itu kan dermawan, gotong royong. Nah, kenapa enggak ini justru kita manfaatkan juga?" kata Sultan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 14 Januari 2025. 

Sultan lantas menegaskan agar masyarakat umum pun terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis ini, antara lain juga memerlukan zakat.

Wakil Ketua DPD RI, Sultan Najamudin

Photo :

Di samping nilai kegotongroyongan, dia menilai pembiayaan program MBG melalui zakat juga dapat membantu meringankan pemerintah untuk mencukupi besaran anggaran program tersebut.

Respon Muhammadiyah Soal Usulan Biaya Program Makan Bergizi Gratis Lewat Zakat

"Saya melihat begini, memang negara pasti di bawah Pak Prabowo-Mas Gibran ini betul-betul ingin program Makan Bergizi Gratis ini maksimal. Hanya saja kan kita tahu semua bahwa anggaran kita juga tidak akan semua dipakai untuk makan gizi gratis," kata dia.

Di samping itu, Sultan menuturkan sempat menyampaikan pula kepada beberapa duta besar negara lain dalam rangka menggalang bantuan anggaran pelaksanaan program MBG.

Ketua DPD Usul Agar Rakyat Kasih Sumbangan untuk Makan Bergizi Gratis, Warganet: Sudah Bayar Pajak!

"Saya sampaikan tolong dong negara kami punya program andalan yang namanya Makan Bergizi Gratis. Tolong juga kalau negara-negara luar juga ingin berkontribusi. Nah, ternyata kemarin juga kita senang Jepang sudah mulai ikut support kita," ujarnya.

Kepala KSP Anto Mukti Putranto

Istana Tolak Usul Biaya Program MBG dari Zakat: Sangat Memalukan!

Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), AM Putranto merespons usulan Ketua DPD RI, Sultan B. Najamudin agar dana zakat digunakan untuk progam makan bergizi gratis.

img_title
VIVA.co.id
15 Januari 2025