Sulfur hingga Selongsong Kembang Api Ditemukan di Rumah Polisi Mojokerto yang Meledak

Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto saat konpres soal ledakan rumah Aipda Maryudi di Mojokerto. (Foto: M Lutfi Vermansyah/VIVA Jatim)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)

Mojokerto, VIVA – Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menemukan sejumlah barang bukti bahan peledak kembang api dan selongsongnya yang diduga jadi pemicu ledakan di rumah Aipda Maryudi, di Desa Sumolawang, Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Insiden itu menyebabkan 2 korban jiwa.

Petugas Damkar Diminta Bantuan Warga untuk Tangkap Maling, Warganet Senggol Polisi

Kepala Kepolisian Resor Mojokerto Ajun Komisaris Besar Polisi Ihram Kustarto menjelaskan, dari Tempat Kejadian Perkara (TKP), tim menemukan dan mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya 5 unit telepon genggam dan serpihan kertas.

"Juga ada selongsong sisa kembang api. Jadi, ada tiga selongsong kembang api yang kembang api. Kalau orang sini menyebutnya sreng dor," kata Ihram di Markas Polres Mojokerto, Selasa, 14 Januari 2025.

Pria di Banda Aceh Aniaya PSK Saat Diminta Bayaran Usai Berhubungan Intim

Ledakan di rumah polisi di Mojokerto Jawa Timur

Photo :
  • Ist

Selain itu, ada pula sebuah mesin cuci, beberapa tabung gas, serta alat pemutar musik. Ihram mengaku belum bisa memastikan apakah benda-benda tersebut jadi pemicu timbulnya ledakan. Penyelidikan menyeluruh masih dilakukan.

Daftar 20 Polisi yang Sudah Disidang Buntut Kasus Pemerasan Penonton DWP

Sementara itu, Kepala Sub Bidang Balmet Labfor Polda Jatim AKBP Agus Santosa menjelaskan, setelah melakukan swab pada pintu kamar Aipda Maryudi, ditemukan kandungan klorat dan oksidator. Klorat adalah bahan peledak kembang api. 

Secara rinci, Agus menerangkan, ada tiga kandungan sisa bahan peledak ditemukan di lokasi yakni klorat, sulfur, dan karbon. Tiga kandungan itu memiliki daya ledak rendah atau low explosive. Namun, sifatnya rentan terhadap panas, gesekan, dan getaran.

Masih didalami berapa jumlah bahan peledak kembang api di rumah Aipda Maryudi. Pemilik rumah masih diperiksa. "Untuk pemicu panas [yang bikin meledak] itu dari apa, masih kita dalami lebih lanjut bersama barang bukti lain di laboratorium forensik," ujar Agus.

Diberitakan sebelumnya, rumah seorang anggota kepolisian, Aipda Maryudi, di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, hancur setelah terjadi ledakan pada Senin, 13 Januari 2025. Sebanyak 2 orang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa itu.

Warga setempat, Akhmad Suwanto (40 tahun), mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Ia kemudian keluar dan sudah melihat rumah milik anggota Polsek Dlanggu tersebut runtuh. "Dua kali ledakan, yang pertama paling keras," kata Suwanto kepada wartawan di lokasi.

Ia menyebutkan, ledakan berasal dari belakang rumah Aipda Maryudi. Dentuman ledakan mengakibatkan rumah dua lantai milik polisi aktif itu ambruk. "Selain itu ada tiga rumah lainnya. Total 4 rumah yang rusak," ujar Suwanto.

Setelah mendekat ke lokasi, Suwanto mengatakan rumah Aipda Maryudi sepi. Ia kemudian ke rumah sisi timur. Di sana, ia melihat pemilik rumah, Luluk Sudarwati (32) dan anaknya K (3), berada di dalam rumah tergeletak dalam posisi tengkurap.

Kedua korban meninggal dunia dan dibawa ke rumah sakit. Berdasarkan hasil pemeriksaan, kedua korban mengembuskan napas terakhir karena tertimpa reruntuhan bangunan akibat ledakan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya