Cerita Istri Sandy Permana Sebelum Korban Menghembuskan Napas Terakhir
- tvOne
Bekasi, VIVA – Tragedi duka menyelimuti keluarga aktor sinetron Mak Lampir, Sandy Permana di Kompleks Perumahan TNI Polri, Desa Cibarusah Jaya, Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat.
Istri Sandy Permana, Ade Andriani membagikan kisah memilukan detik-detik terakhir sebelum sang suami menghembuskan napas terakhir pada Minggu pagi, 12 Januari 2025.
“Saya dibangunin, disuruh siap-siap ke rumah sakit. Saya tanya, ‘Kenapa?’ Tetangga bilang, suami saya ada di rumah sakit. Saat sampai, saya lihat motor suami saya penuh darah,” kata istri korban, Ade Andriani dikutip tvOne.
Ketika sampai di rumah sakit, ia terkejut sang suami sudah terbaring penuh darah, akan tetapi Ade mengatakan Sandy masih sadar.
Sandy Permana
“Saya ajak ngobrol, dia merespons. Saya bilang, ‘Kuat ya, demi anak-anak.’ Saya tanya siapa pelakunya, tapi napasnya sudah terbata-bata. Akhirnya, suami saya dirujuk ke rumah sakit umum Cileungsi. Namun dalam perjalanan ia menghembuskan napas terakhir, di rumah sakit Cileungsi dinyatakan meninggal dunia,” tambah Ade.
Ade melanjutkan ceritanya, ketika ia balik ke rumah dan melihat CCTV pukul 07.20 WIB suaminya itu masih pulang membawa barang belanjaannya. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 07.30 WIB ditusuk oleh pelaku.
“Setelah ditusuk pelaku, suami saya dengan penuh darah masih sempat mencari pertolongan ke warga dan ia sambil menyebut nama pelaku kepada warga,” tuturnya.
“Kemudian pelaku pergi menggunakan motor bersama istrinya,” lanjut Ade.
Istri korban juga mengatakan, pelaku LMB dikenal sebagai tetangga yang pendiam dengan ciri rambut gimbal. Ia tinggal bersama istrinya di lingkungan yang sama, pelaku jarang berinteraksi dengan tetangga sekitar.
Ade kini hanya bisa berharap pelaku segera ditangkap dan diadili sesuai hukum. “Saya ingin pelaku dihukum seberat-beratnya. Nyawa dibayar nyawa. Dia sudah merebut ayah dari anak-anak saya,” tegas Ade.
Tragedi ini bermula dari perselisihan antara Sandy Permana dan tetangganya yang berinisial LMB. Konflik dipicu ketika Sandy menegur LMB terkait pemotongan pohon di sekitar lingkungan mereka. Diduga, pelaku tidak terima ditegur sehingga cekcok terjadi.
“Tiga minggu yang lalu, saya sempat mengalami kejadian serupa. Ketika saya lewat bersama anak saya, LMB sedang memangkas pohon. Saya tegur sambil jalan karena saya takut dia berbuat sesuatu ke anak saya. Suami saya mungkin juga menegur dia dengan maksud yang baik, tapi malah berakhir seperti ini,” bebernya.
Warga menyebut bahwa sebelum tak sadarkan diri, Sandy sempat menyebut nama pelaku kepada warga yang menolongnya. Warga kemudian membawanya ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak tertolong.
4 Korban Tewas Ditemukan di Lokasi Kebakaran Glodok Plaza
Empat korban tewas ditemukan di lokasi kebakaran gedung Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat
