Pemerintah Diingatkan Jangan Lupakan SLB untuk Program Makan Bergizi Gratis
- VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon
Jakarta, VIVA -Â Badan Gizi Nasional (BGN) diharap bisa menyempurnakan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah berjalan selama seminggu, dengan mempertimbangkan berbagai masukan dari masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PP Pemuda Katolik, Stefanus Gusma saat menyikapi pelaksanaan program MBG yang masih dalam tahap awal dan terus mendapat perhatian, termasuk dari kalangan pelajar.
“Kita tentu memberikan apresiasi atas pelaksanaan program ini yang menjadi salah satu wujud perhatian pemerintah terhadap kebutuhan gizi anak-anak sekolah. Namun, kami mengusulkan agar ada beberapa perbaikan yang dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan kualitas program," ujar dia pada Senin, 13 Januari 2025.
Kata dia, salah satu aspek yang perlu diperhatikan yakni kualitas menu makanan, meliputi lauk-pauk, sayuran, dan buah-buahan supaya tetap memenuhi standar gizi dan sesuai dengan selera anak-anak.
Selain itu, dia pun menyarankan agar cakupan program ini diperluas agar mencakup seluruh siswa, termasuk mereka yang berada di Sekolah Luar Biasa (SLB). Dirinya pun mengimbau para guru supaya berperan aktif dalam mendampingi siswa-siswi di SLB supaya dapat menikmati makanan bergizi yang disediakan.
"Kami berharap BGN dapat memastikan bahwa program MBG ini juga mencakup siswa-siswi berkebutuhan khusus yang belajar di SLB. Mereka adalah bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat kita, dan perhatian khusus untuk mereka sangat diperlukan," katanya.
Untuk diketahui, Pemerintah telah melakukan sejumlah evaluasi pada penerapan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang uji cobanya diselenggarakan sejak tahun 2024 di beberapa daerah. Pemerintah mengungkapkan dampak atas penerapan program yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati mengatakan program MBG  sudah diujicobakan sejak 10 atau 11 bulan yang lalu di beberapa sekolah, dan sudah cukup lama juga dilakukan evaluasi secara terstruktur sistematis.
"Ada tolak ukurnya dari beberapa uji coba yang kami lakukan, kami tanyakan kepada guru dan kepala sekolah di beberapa daerah, beberapa kelas itu terlihat anak lebih mudah berkonsentrasi, mereka lebih partisipatif dan absensi berkurang, hal ini menjadi lebih baik," katanya di Tangerang Selatan pada Senin, 13 Januari 2025.