Enam Sekolah Jadi Tempat Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Bukittinggi
- Istimewa
Bukittinggi, VIVA – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Herriman menyebut enam sekolah di wilayahnya akan dijadikan tempat uji coba Program Makanan Bergizi (MBG).
Diketahui, meski secara serentak uji coba Program Makanan Bergizi ini sudah dilakukan pada Senin kemarin, namun khusus di Sumatera Barat baru kota Pariaman yang melakukan uji coba MBG.
Sedangkan 18 Kabupaten dan Kota lainnya, masih belum lantaran peralatan belum tiba di Ranah Minang. Program Makanan Bergizi (MBG) di Sumatera Barat baru akan dilaksanakan serentak pada 13 Januari 2024.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bukittinggi Herriman mengatakan, keenam sekolah yang terlibat dalam uji coba ini adalah SMP 1 Bukittinggi, SMP 2 Bukittinggi, SMP 6 Bukittinggi, SMP 8 Bukittinggi, serta SD 05 Tarok Dipo dan SD 08 Tarok Dipo.
"Sebanyak 3.276 porsi makanan akan disediakan untuk siswa di enam sekolah tersebut,"kata Herriman, Selasa 7 Januari 2024.
Herriman menjelaskan bahwa Program Strategis Nasional ini dilaksanakan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) yang berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bukittinggi.
"Untuk anggaran, Pemko Bukittinggi juga menyediakan dana pendamping sebesar Rp11 miliar yang bersumber dari APBD tahun 2025," ujarnya didampingi Hendri, Kabid Dikdas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bukittinggi.
Menurutnya meski BGN mengatur menu makanan yang disajikan, pelaksanaan distribusi makanan akan dilakukan oleh lima dapur umum yang tersebar di beberapa titik di Bukittinggi.Â
"Saat ini kata BGN baru ada satu dapur umum di Kecamatan Guguk Panjang, di mana setiap dapur umum hanya diperbolehkan menyediakan antara 3.000 hingga 5.000 porsi per hari sesuai dengan standarisasi yang telah diatur oleh BGN," ujarnya.
Herriman menilai, selain berdampak positif terhadap siswa, program MBG ini juga menumbuhkan geliat ekonomi lokal, khususnya yang bergerak di sektor UMKM bahan makanan.Â
"Program ini tidak hanya berdampak positif bagi kesehatan siswa, tetapi juga dapat menumbuhkan geliat ekonomi lokal, khususnya UMKM yang akan terlibat dalam penyediaan bahan makanan," kata Herriman.
Ke depan kata Herriman, dengan total 27.000 siswa yang tersebar di 81 sekolah di Bukittinggi, program ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kualitas pendidikan dan kesehatan anak-anak di daerah tersebut serta menjangkau lebih banyak sekolah lain di masa yang akan datang