Soroti Kasus Bos Rental Mobil Tewas Ditembak, Anggota DPR Sarankan Ini ke TNI

penembakan terjadi di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta, Selasa (2/1/2025), sekitar pukul 04.30 WIB.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mendesak agar dilakukan evaluasi terkait penggunaan senjata api di internal TNI. Hal itu menyikapi insiden penembakan yang dilakukan anggota TNI AL di Tol Tangerang-Merak yang menyebabkan seorang bos rental mobil inisial IAR tewas. 

Menteri Pertahanan Jepang Temui Menhan Sjafrie, Bahas Ketegangan di Laut China Selatan?

Politikus Nasdem ini menilai pengawasan penggunaan senjata api di internal TNI perlu diperketat. 

"Kasus ini mengingatkan kita bahwa prosedur yang ada harus dijalankan dengan disiplin tinggi untuk cegah penyalahgunaan senjata," kata Amelia kepada wartawan, Selasa, 7 Januari 2025. 

Pangkoarmada RI Tegaskan 3 Anggota TNI AL yang Terlibat Penembakan Bos Rental Murni Pembeli Kendaraan untuk Pribadi

Amelia menyarankan evaluasi terhadap kebijakan penugasan pasukan elite sebagai ajudan. Sebab, tugas tersebut memiliki risiko tinggi jika tidak diawasi dengan baik.

Dia menyoroti status tiga oknum TNI AL yang terlibat kasus penembakan. Dua dari tiga oknum di antaranya merupakan prajurit Komando Pasukan Katak (Kopaska) sebagai satuan elite TNI AL. Lalu, satu oknum lainnya bertugas sebagai ajudan pejabat.

Menhan Sjafrie Gelar Pertemuan Bilateral dengan Menteri Pertahanan Jepang, Bahas 4 Poin Kerjasama Strategis

Ilustrasi senjata api pistol

Photo :
  • ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Amelia menuturkan, sebagai organisasi besar dan berpengalaman, TNI sudah memiliki mekanisme pengawasan terhadap personelnya. 

Namun, menurut dia, untuk mencegah kejadian serupa, diperlukan penguatan monitoring serta pembinaan moral dan mental prajurit secara konsisten.

Lebih lanjut, dia mengatakan pihaknya akan terus menjalankan fungsi pengawasan terhadap TNI untuk memastikan profesionalisme dan kredibilitas institusi ini tetap terjaga.

Dia berharap insiden serupa tidak terulang sehingga TNI sebagai institusi yang lahir dari rakyat tetap dicintai dan dihormati oleh masyarakat.

Di sisi lain, dia mengapresiasi reaksi cepat TNI AL dalam menangani kasus ini dengan memastikan pelaku diamankan Polisi Militer TNI. Bagi dia, langkah TNI AL itu menunjukkan komitmen institusi terhadap penegakan hukum.

"Namun, sebagai anggota Komisi I DPR RI, saya menekankan pentingnya proses hukum yang transparan dan akuntabel," ujarnya.

Dijelaskan dia, bila pelaku terbukti bersalah di pengadilan militer, maka pemecatan secara tegas dan terbuka harus menjadi langkah lanjutan agar mencerminkan kedisiplinan serta keadilan di tubuh TNI. 

Dia bilang Ppnegakan hukum yang sesuai dengan undang-undang dan independensi badan peradilan militer adalah kunci untuk jaga kepercayaan publik terhadap institusi.

"Kami percaya pimpinan TNI mampu menangani persoalan ini dengan bijak dan tegas, sekaligus mengambil pelajaran untuk memperkuat kepercayaan publik terhadap TNI," imbuhnya.

Sebelumnya, Panglima Komando Armada TNI AL Laksamana Madya TNI Denih Hendrata di Markas Koarmada TNI AL, mengungkapkan oknum anggota TNI AL yang melakukan penembakan di Tol Tangerang-Merak membawa senjata api karena tugasnya sebagai ajudan.

Denih menyampaikan pihaknya akan mengevaluasi terkait dengan penggunaan senjata api oleh anggota TNI AL. Namun, tidak mengindahkan juga penggunaan senjata api melekat untuk seorang ajudan guna mengamankan pejabat yang dikawalnya, termasuk dirinya sendiri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya