DPR Minta Pemecatan Shin Tae Yong Tak Jadi Polemik
- PSSI
Jakarta, VIVA - Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay meminta semua pihak untuk menghormati keputusan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir yang memberhentikan Shin Tae Yong dari jabatannya selaku pelatih Timnas Indonesia.
Dia menilai, keputusan itu sudah didasari atas evaluasi dan penilaian objektif untuk perbaikan kualitas timnas ke depan.
Tak hanya itu, Saleh juga beranggapan, pemberhentian STY bukan karena tidak suka. Tetapi lebih pada upaya perbaikan soliditas timnas dan kekompakan antara pelatih, pemain, official, dan PSSI.
"Tidak perlu berpolemik terkait pemberhentian STY ini. Dibalik keputusan ini diharapkan akan ada perbaikan kualitas timnas secara keseluruhan," kata Saleh dalam keterangannya, Selasa, 7 Januari 2025.
Di sisi lain, dia menekankan Shin Tae Yong telah membawa Indonesia meraih banyak prestasi. Seperti, berhasil mendongkrak peringkat FIFA Garuda dari 174 menjadi 127, mengantarkan timnas lolos ke 16 besar piala asia untuk pertama kalinya, mengantarkan timnas U-23 jadi semifinalis piala asia 2024, Garuda muda juga nyaris menembus olimpiade.
Dan yang tidak kalah pentingnya Shin Tae Yong mampu membawa Indonesia masuk pada putaran ketiga piala dunia 2026 zona asia. Capaian tersebut tergolong sangat baik dan membanggakan mengingat STY menjadi pelatih timnas tidak lebih dari 5 tahun.
"Mengingat capaian tersebut, publik dan pencinta sepak bola banyak yang menaruh sayang pada STY. Mereka tentu akan bersedih dengan keputusan ini. Dalam dialektika dan perdebatan, ada banyak elemen yang masih ingin mempertahankan STY," ungkap dia.
"Sebelum itu, kita harus berterima kasih pada STY. Dia diharapkan akan tetap menjadi bagian dari timnas. Paling tidak, saran dan masukannya masih tetap diperlukan dan dinantikan," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir membantah keputusan mencopot Shin Tae-yong (STY) sebagai Pelatih Timnas Indonesia lantaran ada tekanan dari mafia bola.
Erick yang juga Menteri BUMN itu menegaskan bahwa dirinya tidak bisa ditekan oleh siapapun. Dia menekankan, keputusan mencopot STY murni untuk kepentingan Tim Garuda.
“Saya rasa (tekanan dari mafia boa di balik pencopotan STY) tidak benar. Kalian tahu saya ini pemimpin yang tidak bisa ditekan,” ujar Erick dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin, 6 Januari 2025.