Kapolda Banten Ungkap Motif Penggelapan Mobil Berujung Penembakan Bos Rental di Tangerang

Pangkoarmada Laksdya TNI Denih Hendrata bersama Kapolda Banten Irjen Suyudi AS
Sumber :
  • Ist

Jakarta, VIVA – Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi AS mengungkap kasus penembakan bos rental mobil di rest area KM 45 Tol Jakarta-Merak, Kamis, 2 Januari 2025.  Menurut Kapolda, kasus penembakan tersebut dipicu dugaan penggelapan mobil rental.

Tragis! 2 Kasus Bos Rental Tewas saat Kejar Mobilnya yang Digelapkan

"Bermula dari kasus sebuah penggelapan kendaraan yang ditangani Polda Banten. Sesuai dengan laporan polisi yang diterima oleh Polsek Rajeg, Polresta Tangerang," kata Kapolda Banten Irjen Suyudi saat jumpa pers, Senin, 6 Januari 2025.

Suyudi menerangkan laporan tersebut dilayangkan Agam Muhammad Nasrudin, warga Taman Raya Rajeg, Desa Mekarsari, Kabupaten Tangerang, terkait dugaan penggelapan mobil Honda Brio warna oranye bernomor polisi B 2694 KZO yang terjadi di tempat rental CV Makmur Raya pada 2 Januari 2025, pukul 00.15 Wib.

7 Orang Tewas dalam Penembakan di Bar Meksiko, Mayat Berserakan di Lantai

Berdasarkan hasil penyelidikan, mobil Honda Brio disewa oleh AS, warga Pandeglang, dari CV Makmur Raya yang berlokasi di Taman Raya Rajeg Blok I, Desa Mekar Sari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang.

Cerita Anak Bos Rental yang Tewas Ditembak Pelaku Penggelapan Mobil

Photo :
  • tvOne
Kompolnas Sesalkan Sikap Polsek Cinangka soal Laporan Bos Rental: Polisi Harus Punya Kepekaan Lebih

Ternyata, AS menyewa kendaraan dari CV Makmur Raya dengan menggunakan identitas palsu, berupa KTP dan Kartu Keluarga. Mobil yang disewa AS tersebut selanjutnya diserahkan kepada IH -- yang juga menyiapkan dokumen palsu AS untuk syarat menyewa kendaraan.

"AS ini menyerahkan (mobil) kepada saudara IH yang masih DPO," ujar Suyudi.

Dalam perjalananya, mobil rental Honda Brio yang disewa AS tersebut sempat beberapa kali berpindah tangan atau dijual.  Pertama, AS menyerahkan kepada IH (buron) untuk dijual kepada RH. Selanjutnya RH menjual mobil tersebut kepada IS seharga Rp23 juta. 

Kemudian, dari RH, kendaraan tersebut kembali dijual kepada AA, oknum TNI AL, melalui perantara SY. "Harganya sudah naik menjadi Rp40 juta," paparnya 

AA kemudian membawa mobil tersebut dengan rencana perjalanan menuju Sukabumi. Berdasarkan hasil pelacakan GPS kendaraan oleh CV Makmur Raya, diketahui bahwa GPS pada mobil tersebut sebagian besar telah dinonaktifkan.

"Satu masih aktif 2 GPS sudah tidak aktif. Karena 2 GPS tidak aktif pemilik rental saudara Agam dan ayahnya dan stafnya melakukan pencarian secara mandiri, sehingga mendapat informasi bahwa mobil ini ada di sekitar Pandeglang dan dilakukan pencarian," ujarnya

Berbekal satu GPS yang masih aktif, mereka mengikuti pergerakan kendaraan yang sempat berpindah lokasi di sekitaran Pandeglang, hingga akhirnya terdeteksi di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak. 

"Disitulah terjadi upaya perampasan, pengambil alihan dari pihak rental tapi karena adanya situasi tarik-menarik disana sehingga terjadilah peristiwa penembakan," ungkap Suyudi
 

 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya