Arahan Prabowo di Hari Pertama Program MBG: Bahan Baku Tak Boleh Impor!
- Biro Pers Sekretariat Presiden: Muchlis Jr
Jakarta, VIVA - Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengungkapkan arahan Presiden Prabowo Subianto di hari pertama program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin, 6 Januari 2025. Ia menyebut bahan baku produksi harus dari dalam negeri, tak boleh impor.
Hal tersebut disampaikan Budi Arie saat menjawab pertanyaan terkait apakah ada instruksi Prabowo di hari pertama program MBG diluncurkan di SD Angkasa 5, Halim PerdanakusumahÂ
"Sebisa mungkin barang-barang itu, bahan bakunya harus produksi dalam negeri, enggak boleh impor," ujar Budi Arie kepada wartawan.
Selain itu Budi Arie mengaku program makan bergizi gratis ini sangat strategis dan harus dikerjakan secara gotong royong seluruh komponen bangsa. Ia menyebut pemerintah tak bisa menjalankan program makan bergizi gratis sendirian.
"Karena terus terang ini program yang sangat strategis, menjadi perhatian kita bersama. Karena tadi saya sampaikan bahwa MBG ini harus memunculkan kegotong royongan, kesetiakawanan, tolong-menolong bahu membahu di seluruh komponen anak bangsa. Karena ini kan nggak bisa dikerjain sendiri," ujar Budi Arie.
Budi Arie menambahkan, pemerintah optimis bahwa program makan bergizi gratis ini salah satu fundamental mewujudkan Indonesia menjadi negara maju.Â
"Jadi inilah bukti bahwa optimisme kita sebagai bangsa, sebagai negara, bahwa MBG ini adalah wujud dari kegotong royongan kita sebagai anak bangsa. Karena semua komponen ikut tuh. Mau dari tukang masaknya, bapak dari TNI AU, petaninya, koperasinya, dan sebagainya. Jadi ini semua harus bekerjasama bergotong royong," katanya.
Ia menegaskan bahwa program makan bergizi gratis sangat penting untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan cerdas.Â
"Sangat penting untuk Indonesia. Karena begini, tidak ada rumus di seluruh dunia negara maju kalau sumber daya manusianya nggak cerdas. Nggak mungkin coba periksa semua buku sejarah. Mana ada negara maju orangnya bego-bego? Nggak ada," tutur dia.