Sungai Watch dan Ratusan Relawan Bersihkan Pantai Kedonganan Bali, Sampah Plastik Terkumpul 47.000 Kg

Kondisi Pantai Kedonganan yang tertutup sampah plastik kiriman.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)

Bali, VIVA – Fenomena sampah yang menumpuk tak hanya terjadi di Pantai Kuta tapi juga di Pantai Kedonganan Jimbaran. Pemandangan kedua pantai yang biasanya terlihat indah dan nyaman untuk dikunjungi ini dalam beberapa hati terakhir ini telah berubah menjadi landscape yang mengerikan.

Tahun 1980-an Sampah di Kuta Jadi Berkah Masyarakat, Sekarang Sulit Ditanggulangi

Pasalnya, tak hanya sampah organik, lautan sampah yang ada di Pantai Kuta dan Kedonganan ini juga dipenuhi dengan sampah plastik yang tidak bisa terurai. Sampah-sampah plastik di Pantai Kedonganan itu terlihat sebagian masih mengambang di laut dan sebagian besar telah memenuhi pasir putih di tepian pantai.

Dalam tumpukan sampah itu juga ditemukan berbagai hewan laut seperti penyu hidup yang terjaring plastik. Bahkan ditemukan juga beberapa ikan besar dan penyu yang telah mati.

Pantai Kuta Jadi Sorotan, Menko Zulhas Sebut Sampah Menumpuk di Laut Akan Berdampak terhadap Ketahanan Pangan

Fenomena sampah musiman di Pulau Dewata ini menjadi sorotan hingga menarik perhatian  para pegiat lingkungan seperti Komunitas Sungai Watch, bahkan beberapa Menteri Kabinet Merah Putih era Presiden Prabowo.

Pantai Kedonganan Bali saat dapat kiriman sampah musim hujan

Photo :
  • VIVA/ Maha Liarosh/ Bali
4 Menteri Bersama Warga Lakukan Aksi Bersih Sampah Kiriman di Pantai Kuta Bali

Founder Organisasi Sungai Watch Gary Bencheghib mengungkapkan, asal sampah plastik yang terdampar di Pantai Kedonganan Jimbaran itu. Gary mengatakan, berdasarkan merek yang tertera pada label sampah yang sebagian besar berupa gelas air minum kemasan itu merupakan sampah kiriman dari Pulau Jawa.

Untuk melakukan aksinya dalam membersihkan sampah-sampah yang menutupi pasir putih itu, Gary mengundang volunter-volunter asing maupun lokal melalui media sosial dan juga warga Bali. Relawan berjumlah hingga ratusan itu membersihkan sampah plastik mulai pagi hingga siang di bawah guyuran air hujan.

"Hingga hari ke-8 kami membersihkan sampah di Pantai Kedonganan, sampah plastik yang terkumpul sebanyak 47.000 kg. Hari ini sampah plastik terkumpul 21.000 kg," ujar Gary, saat aksi bersih-bersih sampah di Pantai Kedonganan bersama relawan dan warga lokal, Sabtu, 4 Januari 2025.

Sampah-sampah plastik itu dikumpulkan dan dibawa ke stasiun sampah Sungai Watch yang ada di 8 stasiun di Bali. Selanjutnya sampah akan didata untuk mengetahui asalnya, dan dipilah untuk di daur ulang.

Saat ini, kata Gary, meskipun belum sepenuhnya bersih akan tetapi pasir putih di tepi Pantai Kedonganan itu mulai terlihat. Akan tetapi, gelombang polusi plastik musiman ini diprediksi akan terus memburuk dari tahun ke tahun. Hal ini memicu keprihatinan serius terhadap ekosistem laut dan masyarakat pesisir.

“Ini bukan hanya masalah lokal; ini adalah krisis yang memengaruhi seluruh Indonesia. Skala polusi ini sangat besar, dan membutuhkan tindakan mendesak dari individu, bisnis, dan pemerintah untuk menangani akar permasalahan sampah plastik," kata Gary.

Untuk itu, warga negara Prancis yang telah menetap di Bali selama 20 tahun ini menyerukan untuk segera bertindak. Di akhir pekan ini Sungai Watch mengundang ratusan relawan untuk melakukan upaya pembersihan besar-besaran terakhir sebelum pasang naik mengancam menyebarkan plastik kembali ke laut.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Widiyanti Putri Wardhana, mengatakan, permasalahan sampah di destinasi bahari memerlukan kesadaran dan tindakan nyata dari semua pihak termasuk dari pemerintah, pengelola wisata, masyarakat hingga para wisatawan.

Sejalan dengan aksi bersih sampah laut yang digelar oleh organisasi Sungai Watch di Pantai Kedonganan Jinbaran dan Kementerian Lingkungan Hidup di Pantai Kuta, Kementerian Pariwisata juga telah mencanangkan gerakan wisata bersih sebagai bagian dari program unggulan 2025.

"Di bawah gerakan ini, Kemenpar membentuk Satgas Wisata Bersih untuk meningkatkan kebersihan di berbagai destinasi wisata, berkolaborasi dengan kementerian, lembaga terkait, pemerintah daerah, dan stakeholders lainnya," kata Widiyanti.

Menpar juga mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga kebersihan pantai dan memastikan agar Indonesia dikenal sebagai destinasi wisata yang bersih, aman dan nyaman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya