Viral Guru SMP dan Siswi Digerebek Gegara Diduga Berbuat Mesum Dalam Masjid di Gowa
- Unsplash
GOWA, VIVA – Seorang guru dan siswi SMP di Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) digerebek warga karena diduga berbuat mesum di masjid. Dalam penggerebekan itu, warga sempat merekam hingga video rekaman tersebut menjadi viral di media sosial.
Berdasarkan informasi, pria yang diduga mesum itu merupakan seorang guru honorer SMP berinisial AR (28) sementara siswinya berinisial NA (14).
Kapolsek Bungaya AKP Hamsir Natsir mengatakan, guru dan murid itu telah diamankan oleh pemerintah setempat usai digerebek warga. Mereka diamankan untuk kemudian dimintai keterangan.
"Iya benar, mereka sudah diinterogasi. Keduanya telah dibawa oleh warga ke rumah Sekretaris Desa Bissoro. Setelah kami bawa untuk dimintai keterangan," ujar Hamsir saat dimintai kererangan, Sabtu, 4 Januari 2025.
Dia menjelaskan, awal mereka digerebek saat keduanya singgah untuk berteduh. Keduanya mengaku tengah dalam perjalanan menuju kawasan wisata Bissoloro yang berada di Kabupaten Gowa. Namun karena dalam perjalanan terjadi hujan deras,  mereka singgah untuk berteduh di masjid.
"Berawal dari kedua orang ini akan pergi ke tempat wisata di Bissoloro, tapi dalam perjalanan hujan, jadi mereka singgah di masjid, berteduh," katanya
Saat berteduh di masjid, kata Hamsir, warga memantau gerak gerik mereka yang mencurigakan dan akhirnya digerebek.
Hamsir menyebutkan, AR dan NA sempat membantah saat diamankan. Mereka mengaku tidak melakukan hal-hal tak senonoh di dalam masjid. Namun warga yang menggerebek tak percaya lantaran mereka berduaan di dalam masjid, membuat warga sekitar curiga. Sehingga warga menggerebek mereka seperti yang terlihat dalam video.
"Keduanya mengaku tidak berbuat apa-apa sebagaimana yang diinformasikan di media sosial. Karena mereka katanya hanya berteduh," katanya.
Saat ini, mereka telah dipertemukan dengan kedua belah pihak keluarganya. Adapun hasilnya, kata Hamsir, pihak keluarga guru dan siswi ini pun sepakat berdamai untuk membahas permasalahan ini secara kekeluargaan.
"Hasil mediasi antara kedua orang tua dan anak-anak memilih untuk sepakat berdamai dengan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan," ujar Hamsir.Â