Pengakuan Operator Uang Palsu UIN Makassar, Sulap 1 Rim Kertas Jadi Rp100 Juta

Operator mesin uang palsu di UIN Makassar, Syahruna
Sumber :
  • tvOne

Makassar, VIVA – Seorang operator mesin uang palsu di UIN Makassar, Syahruna, mengungkap proses pembuatan uang palsu mulai dari kertas biasa hingga siap diedarkan. 

Ferdy Sambo Buka Suara Disebut Terlibat Kasus Uang Palsu di UIN Makassar

Syahruna menyampaikan, produksi uang palsu memerlukan 19 tahapan yang sangat ketat. Jika salah satu tahapan tidak memenuhi standar, hasil produksi langsung dibuang. Menurutnya, dalam setiap produksi, sekitar 50 persen uang palsu gagal.

"Ada 19 pekerjaan (tahapan). Karena salah satu saja yang rusak, maka gagal dan dibuang. Jadi dari 19 itu harus lulus semua," ujar Syahruna dalam program Fakta tvOne, Kamis, 2 Januari 2025.

Polisi Tangkap Penyebar Uang Palsu di Aceh

Syahruna mengungkap, proses pembuatan uang palsu dimulai dengan mencetak benang pengaman dan tanda air menggunakan mesin sablon. 

Menko Polkam Imbau Masyarakat Hati-hati Peredaran Uang Palsu Selama Libur Nataru

“Setelah itu, tahap berikutnya adalah mencetak UV dan magnetik agar uang palsu dapat lolos dari pemeriksaan mesin,” kata dia.

Syahruna mengaku bahwa dia bersama seorang rekannya mampu menyulap kertas sebanyak 1 rim (500 lembar) menjadi uang palsu Rp100 juta.

Proses produksi dilakukan di dalam lingkungan UIN Makassar. Aktivitas tersebut berlangsung setiap hari kerja mulai pukul 11.00 WITA hingga 17.00 WITA. Syahruna menambahkan, mereka diperintahkan bekerja pada jam sibuk untuk menghindari kecurigaan petugas keamanan kampus.

Lebih lanjut, Syahruna mengaku, seluruh bahan untuk mencetak uang palsu didatangkan dari China. Dia menyebut mesin pencetak uang dengan tingkat kemiripan yang terbilang tinggi itu dibeli seharga Rp600 juta.

Dengan mesin tersebut Syahruna mengaku dapat menyulap kertas 1 rim menjadi Rp100 juta dalam waktu satu jam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya