Hari Ini, Polri Gelar Sidang Etik 18 Polisi Peras WN Malaysia di Acara DWP

Karo Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko
Sumber :
  • VIVA/Foe Peace Simbolon

Jakarta, VIVA – Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan Polri bakal menggelar sidang etik untuk 18 anggota polisi, yang diduga melakukan pemerasan berkedok tes urine kepada warga negara asing asal Malaysia di acara DWP (Djakarta Warehouse Project) 2024.

Duel Maut di Bojongsari, Ginoto Warga Pamulang Tewas Bersimbah Darah

"Iya benar (sidang etik digelar hari ini)," kata Trunoyudo kepada wartawan Selasa, 31 Desember 2024. 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko

Photo :
  • Istimewa
Pria yang Serang Polisi dan Setop Transjakarta di Jakbar Ternyata Mabuk

Trunoyudo menjelaskan, bahwa sideng etik untuk 18 polisi tersebut merupakan tindakan komitmen Polri. Sidang etik juga bakal dipantau langsung oleh Kompolnas.

"Sesuai pada Komitmen Pimpinan Polri melalui Divisi Propam Polri, yang sudah disampaikan telah menindak tegas dan hari ini mulai di sidang etik, secara simultan serta berkesinambungan berproses sidang etik serta di pantau oleh Kompolnas," kata Trunoyudo.

Polisi Berpistol Kocar-kacir Diserang Pria Bersajam di Jakbar, Begini Kronologinya

Sementara itu, Komisioner Kompolnas Yusuf Warsyim mengakui bahwa Kompplnas bakal memantau sidang etik 18 polisi itu.

"Kompolnas akan memantau jalannya sidang sampai tuntas," kata Yusuf.

Menurutnya, sidang etik untuk 18 polisi tersebut juga digelar lebih cepat maka akan lebih baik.

Kasus ini pertama kali terungkap setelah Divisi Humas Polri melalui Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko mengumumkan bahwa 18 anggota polisi dari berbagai kesatuan telah diamankan.

“Jumlah terduga oknum yang diamankan sebanyak 18 personel. Mereka berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Metro Kemayoran,” kata Trunoyudo dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 21 Desember 2024.

Menurut dia, para personel tersebut telah diperiksa oleh Divisi Propam Polri untuk memastikan adanya pelanggaran etik atau hukum yang dilakukan selama menjalankan tugas.

Dalam pernyataannya, Trunoyudo menegaskan Polri akan bertindak tegas terhadap siapa pun anggota yang mencoreng nama baik institusi.

“Kami memastikan bahwa Polri tidak mentolerir pelanggaran apapun yang dilakukan oleh personel kami. Investigasi dilakukan secara profesional, transparan, dan tuntas,” katanya.

Trunoyudo juga mengingatkan bahwa tugas utama anggota Polri adalah memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Pelanggaran terhadap prinsip tersebut akan ditindak tegas tanpa pandang bulu.

Kasus pemerasan terhadap warga negara Malaysia terjadi di tengah kemeriahan DWP 2024 tengah disorot publik. Kejadian ini tidak hanya mencederai kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian, tetapi juga mencoreng citra Indonesia di mata internasional, mengingat konser tersebut dihadiri oleh banyak wisatawan mancanegara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya