Mensos Ungkap Nasib Rolls-Royce hingga Tas Louis Vuitton Tak Bertuan di Kemensos
- ANTARA/Sean Filo Muhamad
Jakarta, VIVA – Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf memastikan aset negara berupa Hadiah Tak Tertebak (HTT), atau hadiah dari undian yang tidak diklaim pemenangnya senilai Rp18 miliar yang disimpan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) RI dilelang pada awal 2025.
Sejumlah aset tersebut terdiri atas kendaraan berupa sejumlah mobil dan motor, termasuk diantaranya mobil mewah Rolls-Royce, beberapa sepeda dan sepeda motor, sejumlah jam dan tas mewah Louis Vuitton, logam mulia, serta sejumlah peralatan elektronik.
"Kalau diuangkan, tadi kata Pak Wamen, semua yang ada di sini, nilainya sekitar Rp18 miliar. Nah, untuk awal tahun depan ini kita akan mengajukan lelang ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu)," kata Mensos saat melakukan inspeksi ke Gudang HTT Kemensos RI di Kalibata, Jakarta, Senin.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, menjelaskan pihaknya akan mengajukan lelang ulang ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu agar dana yang diperoleh dari lelang tersebut bisa segera dialokasikan dalam program-program pemberdayaan masyarakat.
Hal ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dimana Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1954 tentang Undian menyebutkan hasil tebusan undian berhadiah yang tidak diklaim oleh pemenang diserahkan kepada Kemensos, untuk mendukung program-program pemberdayaan masyarakat.
"Kalau nanti itu hasilnya didapat, tentu semuanya harus bisa dipertanggungjawabkan untuk kepentingan masyarakat luas," ujarnya.
Gus Ipul juga menekankan hasil dari lelang yang akan dilakukan ini dialokasikan untuk hal-hal yang menyangkut soal infrastruktur dasar, di antaranya penyediaan air bersih, atau bantuan lain yang diajukan sesuai mekanisme yang ditetapkan.
"Kita ingin dana yang ada ini bisa betul-betul dialokasikan untuk hal-hal yang dianggap paling mendasar dan kemudian tepat sasaran," tegasnya.
Gus Ipul juga memerintahkan jajarannya untuk membuat asesmen khusus terkait alokasi dana yang dihasilkan, dan mengedepankan hal-hal yang paling mendasar untuk dilakukan.
"Prinsipnya kita akan menjunjung tinggi transparansi, dan tentu hal-hal lain yang menyangkut tata kelola yang lain," tutur Mensos Saifullah Yusuf. (Ant)