Dua Desa di Pati Diterjang Puting Beliung, Puluhan Rumah Warga Rusak
- Abdul Rohim
Pati, VIVA – Dua desa di Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yakni Desa Danyangmulyo dan Pekalongan, diterjang angin puting beliung pada Sabtu (28/12/2024) sore. Akibatnya, puluhan rumah mengalami kerusakan, terutama pada bagian atap yang gentengnya berterbangan.
Menurut salah satu warga, Akil, sebelum angin kencang menerjang, hujan turun disertai mendung tebal. Tiba-tiba, angin kencang datang dari arah selatan menuju utara, lalu memutar ke arah timur dalam hitungan menit.
“Sebelum angin puting beliung terjadi, mendung pekat dan hujan sudah turun. Kemudian angin datang dari arah barat menuju utara, lalu berputar ke timur, menghantam rumah warga,” ujar Akil, yang ditemui usai membantu memperbaiki rumah warga yang rusak, Minggu (29/12/2024).
Ia menambahkan, kejadian berlangsung sekitar pukul 16.50 WIB dan angin kencang bertahan selama kurang lebih lima menit.
Warga yang berada di dalam rumah berlarian keluar saat mendengar suara gemuruh disertai angin kencang. “Kami langsung keluar rumah ketika mendengar suara angin yang kencang dan melihat genteng beterbangan,” ungkap Akil.
Terjangan angin menyebabkan genteng rumah porak-poranda dan menumbangkan sejumlah pohon di sekitar pemukiman. “Puluhan rumah rusak, dan beberapa pohon, seperti pisang dan pohon-pohon di pekarangan rumah, ikut tumbang,” tambahnya.
Setelah kejadian, pemerintah desa, warga, BPBD Pati, TNI-Polri, serta sejumlah relawan bersama-sama memperbaiki rumah yang rusak pada Minggu pagi.
Kabid Kedaruratan BPBD Pati, Sutarno, melaporkan bahwa angin puting beliung merusak 43 rumah di Desa Danyangmulyo dan 6 bangunan di Desa Pekalongan, yang terdiri dari 4 rumah dan 2 kios.
“Berdasarkan asesmen kami bersama para relawan, dua desa terdampak angin puting beliung, yaitu Danyangmulyo dengan 43 rumah rusak, dan Pekalongan dengan 4 rumah serta 2 kios kedai kopi,” jelas Sutarno.
Ia menambahkan, sebagian besar rumah yang rusak merupakan rumah model joglo dengan atap tinggi, yang lebih rentan terhadap angin kencang. “Kerusakan pada genteng bervariasi, dari ringan hingga berat, tetapi mayoritas masuk kategori ringan karena model rumah joglo ini beratap tinggi sehingga mudah terkena angin,” ungkapnya.
Kerugian akibat bencana ini diperkirakan mencapai Rp90 juta. “Sebagian besar kerusakan adalah genteng, atap asbes, dan galvalum,” kata Sutarno. (Abdul Rohim/Pati)