17,46 Juta Orang Diprediksi Kunjungi Jatim selama Nataru, Ribuan Petugas Kesehatan Disiapkan
- VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)
Surabaya, VIVA – Sebanyak 17,46 juta orang diprediksi melakukan kunjungan ke Jawa Timur selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025. Karena itu, Pemprov Jatim menyiagakan 36 Public Safety Center atau PSC dan ribuan petugas kesehatan yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jatim.
"Jawa Timur berpotensi menjadi daerah tujuan liburan terbanyak secara nasional di momen Nataru ini. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemprov Jatim telah menyiagakan ratusan fasilitas kesehatan, tenaga medis maupun tenaga kesehatan dan logistik kesehatan," kata Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono di Surabaya, Jumat, 27 Desember 2024.
Langkah tersebut, lanjut Adhy, untuk menjamin mobilitas masyarakat tetap aman, sehat, dan lancar selama periode liburan. "Sebanyak 437 rumah sakit dan 973 puskesmas, 320 dokter, 2.738 perawat, 88 tenaga kesehatan tradisional, 745 ambulans beserta pengemudi telah disiagakan di seluruh wilayah Jawa Timur," ujarnya.
Tim tersebut akan memberikan layanan Kesehatan 24 jam selama libur Nataru. Selain itu, 260 pos kesehatan telah didirikan di lokasi-lokasi strategis untuk mendukung pelayanan cepat untuk pemeriksaan kesehatan, konsultasi, dan rujukan.Â
Pos kesehatan ini siap memberikan pelayanan kesehatan dasar, konsultasi kesehatan, pelayanan kestrad, KIE dan promkes serta pelayanan pendukung lain seperti penyediaan area bermain anak-anak, barbershop, dan penyediaan jamu tradisional.Â
"Kita juga menyediakan Griya Sehat yang tersebar di 5 kabupaten/kota untuk menawarkan layanan kesehatan tradisional. Kita juga siap dengan logistik, seperti obat-obatan, emergency kit, alat kesehatan pemeriksaan vital sign, bed, dan sarana prasarana pemeriksaan pasien," jelas Adhy.
Ia menambahkan, selain kesiapsiagaan dalam hal fasilitas kesehatan, Pemprov Jatim juga telah melakukan kesiapsiagaan pada tempat-tempat wisata yang berpotensi menjadi pusat jujugan wisatawan.Â
Tak hanya itu, dilakukan pula kesiapsiagaan akan potensi terjadinya bencana alam akibat perubahan cuaca yang ekstrem, serta kesiapsiagaan akan kejadian kecelakaan maupun emergency lainnya yang dialami oleh masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Jatim, dr. Erwin Astha Triyono, mengatakan bahwa untuk mengoptimalisasi kesiapsiagaan bidang kesehatan dalam menghadapi momen Nataru, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan lintas program dan lintas sektor terkait.