Kaleidoskop 2024: Geger PDN Diretas, Pelakunya Minta Tebusan tapi Tidak Terungkap Hingga Sekarang
Jakarta, VIVA - Pemerintah dan masyarakat Indonesia sempat dibuat heboh dengan adanya gangguan pada sistem Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), kini berganti menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkodigi).
Insiden itu terjadi pada Juni 2024, yang mana Budi Arie Setiadi menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika. Akibatnya, sejumlah aktivitas mengalami gangguan, termasuk antrean mengular di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) pada 20 Juni 2024.
Bukan hanya itu, peretasan PDN ini juga membuat salah satu pejabat mengundurkan diri yakni Semuel Abrijani Pangerapan dari jabatan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Aptika Kominfo).
Atas insiden tersebut, pemerintah bersama aparat penegak hukum coba menelusuri serta menyelidiki penyebabnya. Hingga akhirnya, diduga ada pelaku yang meretas dengan meminta uang tebusan jumlahnya sangat fantastis.
Anehnya, sampai Joko Widodo (Jokowi) sudah lengser dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2024, aparat Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bersama pemerintah belum bisa mengungkap siapa pelaku yang mengganggu sistem PDN tersebut.
Padahal, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan sedang mendalami kasus peretasan PDN tersebut. Bahkan, Listyo Sigit menegaskan menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Tapi, hasilnya pun masih gelap hingga saat ini.
Pada kesempatan lain, Kepala Bareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada sudah mengakui bahwa tidak mudah untuk mengungkap peretas Pusat Data Nasional (PDN). Herannya, tidak ada informasi apapun yang disampaikan aparat penegak hukum terkait perkembangan kasus peretasan PDN ini.
Sehingga, timbul pertanyaan siapa yang bisa menjamin ke depannya data pribadi masyarakat jika kasus peretasan PDN ini didiamkan begitu saja oleh pemerintah dan aparat penegak hukum. Sebab, pelaku peretas PDN masih berkeliaran hingga sekarang ini.
Padahal, semua menaruh harapan kepada pemerintah ke depan agar bisa menjaga keamanan dan kerahasiaan data pribadi masyarakat di tengah maju dan berkembangnya teknologi seperti saat ini.
Dengan demikian, VIVA merangkum artikel-artikel dalam bentuk kaledioskop 2024 terkait ‘Geger Peretasan Pusat Data Nasional, Server Down!’.
1. Sistem PDN Kemenkominfo Alami Gangguan
Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM baru-baru ini membagikan kabar bahwa seluruh layanan keimigrasian di dalam negeri mengalami gangguan akibat masalah pada sistem Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Gangguan tersebut juga terdampak pada masyarakat yang sedang mengantri di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta). Hal itu diketahui setelah banyak yang mengeluhkan gangguan ini melalui media sosial X (dulunya Twitter).
Dalam pengumuman resmi yang diunggah melalui akun Instagram Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM disebutkan bahwa gangguan tersebut mempengaruhi seluruh layanan keimigrasian.
“Saat ini sedang terjadi gangguan kesisteman pada Pusat Data Nasional (PDN) sehingga berdampak pada seluruh layanan keimigrasian,” tulis Ditjen Imigrasi melalui akun Instagram resmi mereka @ditjen_imigrasi yang dikutip pada Kamis, 20 Juni 2024.
Selengkapnya, silakan baca tautan ini.
2. Server Pusat Data Nasional Down, Antrean Imigrasi Mengular di Bandara Soetta
Antrean mengular panjang terjadi di area pemeriksaan imigrasi Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu, 20 Juni 2024.
Antrean panjang di area keberangkatan itu pun direkam kamera penumpang yang viral di media terjadi. Hal ini terjadi akibat adanya gangguan pada server Pusat Data Nasional atau PDN Kementerian Komunikasi dan Informasi.
Dikonfirmasi, Senior Manager of Branch Communication adn Legal Bandara Soetta, Holik Muardi mengatakan, membenarkan perihal antrean tersebut yang mana, dampak dari adanya gangguan pada server.
"Ya, antrean memang ada karena kan di cek manual," katanya saat dikonfirmasi.
Silakan baca tautan ini untuk lebih lengkap.
3. Budi Arie Sebut Peretas Server PDN Minta Tebusan US$8 Juta Dolar AS
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi saat itu mengungkapkan ada permintaan tebusan dari peretas atau hacker yang menyerang Pusat Data Nasional (PDN). Hingga saat ini, PDN masih belum pulih sepenuhnya dan masih dalam tahap perbaikan.
“Menurut tim, (uang tebusan) 8 juta dolar AS," kata Budi Arie kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan pada Senin, 24 Juni 2024.
Untuk lebih lengkapnya, silakan baca tautan ini.
4. Kapolri Sebut Masih Dalami Penyebab Gangguan Server PDN, Apa Karena Teknis atau Hal Lain
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengaku, pihaknya masih melakukan pengumpulan data guna mengungkap penyebab gangguan pada server Pusat Data Nasional atau PDN milik Kominfo.
“Kita sedang mengumpulkan informasi,” kata Listyo Sigit pada Senin, 24 Juni 2024.
Menurutnya, penanganan kasus peretasan PDN ini juga menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Baca tautan ini untuk lebih lengkapnya.
5. BSSN Ungkap Ransomware Baru yang Serang Server Pusat Data Nasional
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN, Hinsa Siburian mengatakan, server Pusat Data Nasional (PDN) terkena serangan siber ransomware terbaru. Itu yang membuat PDN dalam beberapa hari ini mengalami gangguan.
“Insiden pusat data sementara ini adalah serangan siber dalam bentuk ransomware dengan nama braincipher ransomware. Ransomware ini adalah pengembangan terbaru dari ransomware lockbit 3.0," kata Hinsa di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, pada Senin 24 Juni 2024.
Selengkapnya, bisa baca tautan ini.
6. Budi Arie Sebut Seluruh Dunia Kena Serangan Ransomware
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi mengatakan serangan siber ransomware bukan cuma terjadi di Indonesia tapi di semua negara di dunia.
“Ini ransomware per negara di tahun 2022-2023, kita bisa lihat ini ransomware tidak ada seluruh dunia yang tidak terkena serangan ransomware," ujar dia pada Kamis, 27 Juni 2024.
Untuk lebih lengkapnya, silakan baca tautan ini.
7. Mundur dari Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Pangerapan Sudah Menghadap Menkominfo
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Aptika Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan menyatakan pengunduran dirinya dari jabatan Dirjen Aptika Kominfo per 1 Juli 2024. Surat pengunduran dirinya sudah dikirimkan kepada Menkominfo Budi Arie Setiadi.
Pengunduran diri Semuel dari jabatan Dirjen Aptika sebagai bentuk tanggung jawab moral atas terjadinya gangguan siber terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya.
"Saya menyatakan bahwa per tanggal 1 Juli kemarin saya sudah mengajukan pengunduran diri saya secara lisan dan suratnya sudah saya serahkan kemarin kepada Menteri Kominfo," kata Semuel di Jakarta, Kamis.
Baca informasi selengkapnya di tautan ini.
8. Server Pusat Data Nasional Alami Gangguan, Polri Usut Dugaan Pidana Peretasan
Polri mengusut dugaan pidana peretasan server Pusat Data Nasional (PDN) milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Korps Bhayangkara bekerja sama dengan instansi dan lembaga terkait.
"Ya tentu saja Polri akan berkolaborasi dengan stakeholder terkait lainnya menangani kejadian-kejadian yang saat ini sedang terjadi," ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Polisi Sandi Nugroho, pada Selasa, 25 Juni 2024.
Selengkapnya, silakan baca tautan ini.
9. Kabareskrim Komjen Wahyu Ngaku Tidak Gampang Buru Peretas PDN
Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komisaris Jenderal Polisi Wahyu Widada menyebut pihaknya masih memburu pelaku yang diduga meretas server Pusat Data Nasional (PDN).
“Dalam proses penegakan hukum itu kan tidak terus ujug-ujug, semua melalui proses pendalaman," kata Wahyu di Jakarta pada Selasa, 16 Juli 2024.
Silakan baca tautan ini untuk informasi lengkapnya.