Siswa SD Naik Truk Terbuka untuk Kemah hingga Banyak yang Muntah, Orangtua Protes ke DPRD

Anak SD berangkat kemah dengan mobil truk terbuka
Sumber :
  • Facebook/Berita Realita

Surakarta, VIVA – Sebuah video yang memperlihatkan siswa sekolah dasar (SD) di bawah naungan Yayasan Al Abidin Solo, Jawa Tengah, menaiki truk terbuka saat berangkat kemah viral di media sosial. Salah satunya diunggah oleh akun Facebook Berita Realita.

Puluhan Warga Bakar Mobil Truk, Supirnya Ditangkap Polisi Karena Tabrak Bocah

Dalam video tersebut, narasi menyebut anak-anak diangkut menggunakan truk terbuka melalui jalan tol, bahkan beberapa siswa disebut mengalami muntah-muntah karena kesulitan bernapas.

Peristiwa ini memicu protes dari para orangtua murid. Sebagai respons, mereka mengajukan audiensi dengan Komisi IV DPRD Kota Surakarta pada Selasa siang 24 Desember 2024.

Brutal! Pengendara Mobil SUV Ini Tabrak Anak SD dan Orang Tua di China

Audiensi berlangsung di Ruang Graha Paripurna DPRD Surakarta dan dihadiri oleh perwakilan Dinas Pendidikan Kota Surakarta serta sejumlah wali murid.

Dalam pertemuan tersebut, berbagai isu diangkat oleh wali murid, mulai dari rincian biaya pendidikan hingga transparansi penggunaan dana.

Anggota DPRD Diduga Selingkuh 14 Tahun Hingga Punya Anak, Partai Demokrat Turun Tangan!

Audiensi wali murid dengan anggota DPRD Surakarta

Photo :
  • dprd.surakarta.go.id

Dilansir situs resmi DPRD Kota Surakarta, Loly Marlina Bafaqih, perwakilan wali murid, menyoroti ketidakjelasan penggunaan dana infak yang dikumpulkan setiap Jumat.

“Kami tidak keberatan membayar asalkan ada transparansi. Tetapi, jika dana yang kami bayarkan tidak dijelaskan alokasinya, kami menjadi ragu. Kami hanya ingin kejelasan,” ujar Marlina.

Selain itu, Martha Dewi Respati Wulan mengkritik perlakuan terhadap siswa yang belum melunasi kewajiban keuangan. Beberapa siswa dilaporkan tidak diizinkan mengikuti tes atau dipindahkan ke ruang perpustakaan hingga kewajiban tersebut diselesaikan.

“Seharusnya masalah keuangan diselesaikan dengan orang tua, bukan dengan menyandera hak anak untuk belajar. Anak-anak merasa terasingkan dan kehilangan kepercayaan diri,” tegas Martha.

Isu transportasi juga menjadi perhatian utama. Retno Dwi Rahayu, salah satu wali murid, menyampaikan kekhawatirannya mengenai penggunaan truk terbuka untuk mengangkut lebih dari 100 siswa dalam satu truk.

“Anak-anak kami dijejalkan ke dalam truk. Banyak yang merasa tidak nyaman, bahkan ada yang muntah karena kepanasan dan sesak. Kejadian ini sangat memprihatinkan,” ungkap Retno.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Abdul Haris Alamsah, menyebutkan bahwa Yayasan Al Abidin menerima dana BOS sebesar Rp900 ribu per siswa SD per tahun. Ia menegaskan, dana tersebut wajib dilaporkan secara transparan.

“Dana BOS wajib dilaporkan secara transparan dan ditempel di sekolah agar diketahui oleh seluruh pihak terkait. Kami akan memastikan bahwa hal ini dipatuhi oleh seluruh sekolah, baik negeri maupun swasta,” ujar Abdul Haris.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Surakarta, Sugeng Riyanto, mengapresiasi keberanian wali murid dalam menyampaikan aspirasi. Ia memastikan pihaknya akan memanggil yayasan untuk memberikan klarifikasi dan memfasilitasi pertemuan lanjutan.

“Kami akan mengundang yayasan untuk menjelaskan pandangan mereka terlebih dahulu. Setelah itu, kami akan mengadakan pertemuan bersama yang melibatkan semua pihak terkait. Tujuannya adalah untuk menemukan solusi terbaik demi kepentingan pendidikan anak-anak,” ujar Sugeng.

Audiensi ini menjadi langkah awal untuk memperbaiki hubungan antara wali murid dan pihak yayasan. Para wali murid berharap Yayasan Al Abidin Solo dapat lebih transparan dan responsif terhadap kebutuhan mereka.

Kami ingin agar Yayasan Al Abidin menjadi lebih baik. Bukan untuk menjatuhkan, tetapi untuk bersama-sama menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan anak-anak kami secara holistik,” tutup salah satu wali murid.

DPRD Kota Surakarta diharapkan dapat menjadi mediator efektif dalam menyelesaikan persoalan ini, sekaligus memastikan hak-hak siswa dan orangtua tetap terjamin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya