Gara-gara Kasus Pemerasan di DWP 2024, Tagar SeragamCoklatMataDuitan dan PolisiJahat Trending di X

SeragamCoklatMataDuitan trending di X
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA — Setelah beberapa waktu lalu tagar PercumaAdaPolisi jadi trending topic di media sosial X, kini giliran tagar SeragamCoklatMataDuitan dan PolisiJahat jadi trending di platform X.

Baru Resmi Tangani Timnas Indonesia, Tagar #KluivertOut Jadi Trending Topic

Hingga kini, tecatat hampir tiga ribu cuitan bertagar SeragamCoklatMataDuitan dan PolisiJahat ramai dibicarakan di platform X.

Sejumlah faktor menyebabkan hastag tersebut mencuat. Mulai dari kasus Polsek Cinangka yang tak memberikan pendampingan pada bos rental mobi, penembakan siswa SMK oleh oknum polisi di Semarang dan yang paling baru dan menjadi mayoritas komentar adalah soal pemerasan yang dilakukan 18 polisi kepada penonton di ajang Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024.

#KluivertOut Jadi Trending, Warganet Tolak Mentah-mentah Pengganti STY!

Seperti diketahui, 18 oknum polisi melakukan pemerasan terhadap penonton warga negara Malaysia maupun Indonesia di gelaran DWP 2024.

Belasan personel polisi tersebut diketahui terdiri atas personel Kepolisian Daerah Metro Jaya, Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat dan Kepolisian Sektor Metro Kemayoran.

Kapolri Komitmen Tindak Tegas Polisi Lakukan Pemerasan Penonton DWP asal Malaysia

Saat ini Divisi Propam Polri telah melaksanakan sidang pelanggaran etik terhadap 12 personel. Tiga di antaranya dijatuhi hukuman pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) atau pemecatan, yakni Kombes Pol Donald Parlaungan Simanjuntak selaku Dirnarkoba Polda Metro Jaya, AKBP Malvino Edward Yusticia selaku Kasubdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, dan AKP Yudhy Triananta Syaeful selaku Panit 1 Unit 3 Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya. Lalu, sembilan personel lainnya diberi sanksi mutasi bersifat demosi selama 5–8 tahun di luar penegakan hukum.

Di salah satu unggahan netizen yang paling banyak mengemuka di dua tagar ini menyebut kekecewaan kepada polisi yang malah memeras penonton konser, dimana mayoritas yang diperas adalan warga negara asing.

"kalo mata duitan ya gitu orang nonton konser malah diperas mana kasus pemerasan di dwp kebanyakan warga asing emang #SeragamCoklat MataDuitan," cuit akun @nanonano_lee.

"SeragamCoklatMataDuitan bener-bener bikin malu di mata internasional. kasus pemerasan di dwp 2024 itu bukti nyata. kalau nggak ada perbaikan sistem, mau sampai kapan publik harus diem? #PolisiJahat" cuit akun @AnsleeTam.

"dari pungli sim sampai pemerasan di konser, kasus kayak gini udah terlalu sering terjadi. SeragamCoklat MataDuitan jadi simbol ketidakadilan. kapan institusi ini berubah jadi lebih bersih dan terpercaya? #PolisiJahat" cuit akun @authordinda.

Saat ini, netizen pun mulai bersuara agar semua yang terlibat termasuk Kapolda Metro Jaya ikut bertanggungjawab dalam kasus pemerasan di ajang DWP 2024.

"sampai muncul anggapan SeragamCoklat MataDuitan itu kan sangat memalukan. Usut dong kasus pemerasan DWP tangkap semua yang terlibat, perbaiki citra sebagai pelayan masyarakat bukan #PolisiJahat," cuit akun @Ismaillahiriah.

Tak hanya netizen, LBH Jakarta pun menyuarakan hal yang sama. Direktur LBH Jakarta, Fadhil Alfathan mendesak adanya proses hukum menyeluruh dalam kasus pemerasan di ajang DWP 2024, termasuk pengusutan apakah ada keterlibatan atau kelalaian di level Kapolda.

“Proses pidana harus memastikan apakah Kapolda juga terlibat atau tidak. Penegakan hukum yang menyeluruh adalah satu-satunya cara memulihkan integritas Polri dan menunjukkan bahwa tidak ada pihak yang kebal hukum,” tegas Fadhil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya