Anggota Diduga Peras Warga Malaysia, Dirnarkoba Polda Metro Kombes Donald Selamat dari Patsus?

Ilustrasi mobil polisi.
Sumber :
  • Antara

Jakarta, VIVA - Beredar identitas polisi Indonesia yang diduga jadi pelaku pemerasan terhadap 45 warga negara (WN) Malaysia di konser Djakarta Warehouse Project (DWP). 

Ada 12 nama anggota polisi yang beredar di media sosial, mulai dari AKBP Malvino Edward, Kompol Jamalinus, hingga Kompol Dzul Fadian. 

Menanggapi itu, Kepala Divisi (Kadiv) Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Abdul Karim mengonfirmasi sejumlah identitas polisi di atas memang benar. 

Meski demikian, Abdul sempat ingin menampik nama-nama yang beredar tersebut. 

"Hahaha, itu dapat namanya dari mana itu? Haduh," kata Abdul di Mabes Polri, dikutip pada Rabu, 25 Desember 2024.

"Ya, makanya konfirmasi," kata awak media. 

Kadiv Propam Polri, Irjen Abdul Karim, mengungkapkan bahwa hingga saat ini terdapat 45 WN Malaysia yang telah diidentifikasi sebagai korban

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Dia membenarkan sebagian nama ada di dalam daftar yang beredar di media sosial. "Ya beberapa nama memang ada di situ," jawab Abdul. 

Menurut Abdul, 18 polisi pelaku pemerasan itu tak terkoordinir ke dalam satu perintah. Sebab, dia mengatakan, mereka berbeda satuan, ada yang dari polsek, polres, dan polda. 

"Yang kita pastikan gini, ini kan dari 18 ini meliputi polsek ada, polres, dan polda. Tentunya kan ini berbeda. Jadi gitu. Tidak terkoordinasi menjadi satu," imbuhnya. 

Berikut identitas polisi terduga pelaku pemerasan WN Malaysia di DWP yang beredar:

1. Kasubdit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Malvino Edward
2. Kasat Narkoba Polres Jakarta Pusat Kompol Jamalinus
3. Kanit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Kompol Dzul Fadian
4. Kanit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKP Yudhy Triananta Syaeful
5. Panit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Iptu Sehatma Manik
6. Panit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Iptu Syaharuddin
7. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Aiptu Armadi Juli Marasi Gultom
8. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Brigadir Fahrudin Rizki Sucipto
9. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Brigadir Dwi Wicaksono 
10. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Bripka Wahyu Tri Haryanto
11. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Bripka Ready Pratama
12. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Briptu Dodi.

Sebelumnya, Divisi Propam Polri memastikan proses penyelidikan kasus dugaan pemerasan oleh 18 anggota polisi terhadap warga Malaysia saat menonton konser DWP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, terus berjalan.

Kepala Divisi Propam Polri, Irjen Abdul Karim menyampaikan hingga saat ini terdapat 45 WN Malaysia yang telah diidentifikasi sebagai korban dugaan pemerasan yang dilakukan sejumlah polisi.

“Korban warga negara Malaysia, berdasarkan penyelidikan dan identifikasi ilmiah yang telah kami lakukan berjumlah 45 orang,” ungkap Abdul Karim dalam konferensi pers di Mabes Polri pada Selasa, 24 Desember 2024.

Sidang Etik 18 Polisi Pemeras Penonton DWP Asal Malaysia Digelar Minggu Depan

Terkait kasus ini, Propam Polri juga disarankan turut memeriksa Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Donald P Simanjuntak. Permintaan itu disuarakan 
pengamat kepolisian Bambang Rukminto.

Menurut dia, Kombes Donald mesti diperiksa karena yang bersangkutan adalah atasan dari belasan anggota yang diduga melakukan pemerasan tersebut.

Propam Polri: 45 Orang WN Malaysia Jadi Korban Pemerasan Polisi saat Nonton DWP, tapi Bisa Bertambah

"Karena itu melibatkan banyak Polres, Kasat Narkoba masing-masing Polrestro dan Dirnarkoba Polda juga harus diperiksa," kata Bambang, Senin, 23 Desember 2024. 

Bambang bilang kalau pemeriksaan perlu dilakukan terhadap atasan langsung dari belasan polisi itu. Baik yang ada di lapangan, hingga secara struktur. 

Propam Didesak Juga Periksa Kombes Donald Terkait Dugaan Polisi Peras Penonton DWP Asal Malaysia
Kadiv Propam Polri Inspektur Jenderal Polisi Abdul Karim.

Propam Polri Sita Uang Rp2,5 Miliar Diduga Hasil Oknum Polisi Peras WNA Malaysia Penonton DWP

Ada dua orang WNA Malaysia yang melaporkan kasus dugaan pemerasan ini ke Mabes Polri.

img_title
VIVA.co.id
25 Desember 2024