Gereja Katolik Tertua di Banjar Tuka Gelar Misa Malam Natal dengan Sentuhan Budaya Bali

Altar Gereja Katholik Tritunggal Mahakudus yang dihiasi ornamen khas Bali
Sumber :
  • VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)

Bali, VIVA – Gereja Katolik Tritunggal Mahakudus yang merupakan Gereja Katolik tertua di Bali yang berlokasi di Banjar Tuka, Desa Dalung Kabupaten Badung, Bali menggelar Misa Malam Natal dengan sentuhan budaya Bali yang khas. 

Intip Sejarah dan Makna Spiritual Natal Dirayakan Setiap 25 Desember

Menariknya, umat gereja Katolik tertua di Bali itu menghias gereja dengan ornamen khas Bali berupa Penjor yang melambangkan kemenangan. Di altar gereja dekorasi khas Bali lainnya juga terlihat kental seperti Gebogan atau  Pajegan. 

Gebogan biasanya diisi dengan buah-buahan dan bunga-bunga yang ditata di atas sebuah dulang dan dihias dengan janur.

Liburan Akhir Tahun? Ini Cara Cepat Cari Rekomendasi Restoran dan Hotel dari Sabrina

Di sudut bangunan gereja, di sebelah altar,  terdapat patung Bunda Maria dengan kolam mengelilingi dan suara gemericik air. Di situ juga diletakkan meja sabda sebagai mimbar pewartaan.

Di tengah-tengah altar terdapat meja Ekaristi yang menjadi sentral dari seluruh perjalanan liturgi misa Natal. Sedangkan, dekorasi kandang domba juga disiapkan untuk prosesi menyambut perarakan drama liturgi kelahiran Yesus Kristus.

Jangan Lewatkan! Diskon Rp1,29 Juta di Promo Natal & Tahun Baru

Misa Malam Natal digelar pada Selasa, 24 Desember 2024 malam.

Romo Kepala RP. Paskalis Nyoman Widastra, SVD menjelaskan, jumlah umat Katholik yang berada di Paroki Tritunggal Mahakudus mencapai 2.635 orang. Namun, ada beberapa kapel di wilayah Desa Dalung yang juga menggelar Misa Natal 2024.

"Kalau di Gereja Tritunggal Mahakudus kita siapkan sekitar 1.000 tempat duduk, di dalam gereja kapasitasnya sekitar 500 orang, sisanya kami mendirikan tenda di luar gereja," kata Romo Paskalis, Selasa, 24 Desember 2024.

Ia menyebutkan, ada dua kali Misa Natal di Gereja Katholik Tritunggal Mahakudus. Misa pertama digelar pada pukul 18.00 WITA dan Misa kedua pukul 21.00 WITA. 

Dalam satu kali Misa berdurasi sekitar 1,5 jam hingga paling lama 2 jam. Menurutnya, perayaan besar seperti Misa Natal ini ada kegiatan tambahan seperti drama liturgi perarakan.

"Jadi kita harus perhitungkan waktunya dalam prosesi misa perayaan Natal ini," kata Romo Paskalis.

Misa perayaan Natal di Paroki Tritunggal Mahakudus, Banjar Tuka, Dalung bukan saja diikuti oleh umat dari dalam paroki. Bersamaan dengan libur akhir tahun, umat Katholik dari luar Bali yang kebetulan berada di wilayah itu juga ikut bergabung dalam Misa perayaan Natal.

"Silakan saja, kami menyambut dengan suka cita umat Katholik dari mana saja yang ikut perayaan Misa, tadi juga ada umat Katholik dari Bekasi yang menyampaikan akan ikut Misa," ujarnya.

Sementara, tema Natal 2024 yang ditetapkan oleh Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) dan Persatuan Gereja Indonesia (PGI) yakni, 'Marilah Kita Sekarang Pergi Ke Betlehem'. Kutipan itu diambil dari Injil Lukas 2:15.

"Tema Natal ini berlaku seluruh dunia, Misa di Vatikan besok pagi akan diumumkan tema yang sama, hanya karena perbedaan waktu saja, misa di Vatikan diselenggarakan pada 25 Desember pagi," jelas RP. Paskalis Nyoman Widastra, SVD. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya