Pelepasan Tukik ke Laut Demi Menjaga Ekosistem
- VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)
VIVA – Dalam rangka mendukung pelestarian lingkungan dan menjaga keberlanjutan ekosistem laut, PERURI melaksanakan kegiatan pelepasan tukik (anak penyu) ke laut lepas. Kegiatan ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen PERURI dalam menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), khususnya di bidang pelestarian lingkungan hidup.
Kegiatan yang berlangsung di Pantai Saba, Gianyar, Bali yang ini melibatkan beberapa karyawan PERURI. Kegiatan ini penting dilakukan, pasalnya, penyu merupakan salah satu satwa laut yang dilindungi dan berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Penyu memegang peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut, seperti menjaga populasi ubur-ubur yang dapat mengganggu kehidupan laut lainnya. Tukik yang dilepas adalah jenis satwa laut yang dilindungi, karena populasinya yang terus menurun akibat perburuan, pencemaran laut, dan hilangnya habitat alaminya.
Head of Corporate Secretary PERURI, Adi Sunardi, menyampaikan bahwa program ini adalah bentuk kontribusi PERURI terhadap pelestarian lingkungan. “Penyu bukan hanya satwa yang dilindungi, tetapi juga kunci dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Dengan melepas tukik ke habitat alaminya, kami ingin mendorong kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan laut. Ini adalah langkah kecil yang bisa membawa perubahan besar jika dilakukan bersama-sama,” ujarnya.
Selaras dengan SDGs dan Konservasi Berkelanjutan
Kegiatan ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya poin 14 tentang “Life Below Water” yang menekankan perlindungan dan pelestarian ekosistem laut. Dalam pelaksanaannya, PERURI bekerja sama dengan Bumi Journey, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat yang aktif dalam konservasi satwa laut.
Menurut Adi, program ini tidak berhenti pada pelepasan tukik. “Kami berencana untuk melanjutkan program ini dengan langkah-langkah yang lebih besar, seperti mendukung penanaman vegetasi pesisir, pengembangan habitat penyu, dan penyediaan fasilitas penangkaran. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menciptakan dampak yang berkelanjutan,” tambahnya.
Andri, pengelola konservasi penyu di Pantai Saba, mengapresiasi inisiatif PERURI yang dinilainya memberikan dampak positif langsung. “Kegiatan seperti ini tidak hanya membantu upaya konservasi, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan laut. Kami berharap kolaborasi ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi perusahaan lain,” ungkapnya.
Melalui program TJSL ini, PERURI terus menunjukkan perannya sebagai perusahaan yang tidak hanya fokus pada keberhasilan bisnis, tetapi juga memiliki tanggung jawab besar terhadap lingkungan. Dengan visi yang berorientasi pada keberlanjutan, PERURI berharap langkah-langkah kecil seperti ini dapat memberikan dampak besar bagi generasi mendatang.