Tidak Agresif, Buaya Lindung 'Badas Hitam' Kini Hanya Ada di Kutai Timur

Staf Konsorsium Yasiwa - Yayasan Ulin memeriksa kondisi tubuh Buaya Badas Hitam
Sumber :
  • VIVA.co.id/Jhovanda (Kalimantan Timur)

Kutai Timur, VIVA – Di Provinsi Kalimantan Timur, tepatnya di Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Lahan Basah Mesangat – Suwi, Kabupaten Kutai Timur, terdapat jenis buaya langka yang hidup tenang dan tidak agresif. Namanya buaya badas hitam atau buaya siam (Crocodylus siamensis).

Kuota Roaming 100GB hanya Rp40 Ribu, Daya Jangkau hingga Negara Dekat Kutub Selatan

Buaya badas hitam adalah buaya air tawar yang pemalu dan tidak agresif. Badas hitam merupakan spesies yang terdaftar dalam CITES sebagai satwa Apendiks 1, perdagangan satwa ini dilarang. Selain itu, status konservasi buaya badas hitam berdasarkan IUCN adalah Kritis (Critically Endangered), menandakan bahwa spesies ini sangat terancam punah.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, memercayakan perlindungan dan pelestarian habitat buaya badas hitam pada Yayasan Ulin dan Yayasan Konservasi Khatulistiwa Indonesia (Yasiwa). Kedua yayasan itu tergabung dalam Konsorsium Yasiwa - Yayasan Ulin, bersama pemerintah setempat dan melibatkan masyarakat.

Shin Tae-yong Berandai-andai Jika Ivar Jenner dan Justin Hubner Main di Piala AFF 2024

Staf Konsorsium Yasiwa - Yayasan Ulin memeriksa kondisi tubuh Buaya Badas Hitam

Photo :
  • VIVA.co.id/Jhovanda (Kalimantan Timur)

Direktur Yayasan Ulin, Suimah mengatakan Buaya badas hitam sebenarnya memiliki kemiripan dengan buaya muara pada umumnya. Namun ada beberapa perbedaan pada bagian tubuh dan sifat pada badas hitam dan buaya muara.

Toyota Akui Bukan Perkara Mudah Hadirkan Mobil LCGC Hybrid

“Di Indonesia itu ada empat jenis buaya, di Kaltim ada 3 jenis dan tiga-tiganya ada di daerah Lahan Basah Mesangat – Suwi, tapi mereka secara alami membagi areal bertahan. Ciri khas buaya badas hitam itu tidak agresif,” kata Suimah.

Dijelaskan Suimah, ukuran panjang tubuh badas hitam dewasa bisa mencapai 5 meter. Meski menakutkan, namun buaya badas hitam sangat pemalu dan menghindari konflik dengan manusia. Meski kerap bertemu nelayan, namun buaya ini memilih menghindar dan sembunyi di dalam sarang. Buaya ini terbilang spesial karena hanya bisa ditemukan di Kabupaten Kutai Timur.

“Untuk buaya badas hitam atau crocodylus siamensis itu hanya ditemui di Kutai Timur, paling banyak kita temukan di landscape mesangat,” papar Suimah.

Dalam upaya pelestariannya, Program Konsorsium Yasiwa – Yayasan Ulin, berfokus pada pelestarian buaya badas hitam dan habitatnya. Keberhasilan program ini menunjukkan bahwa buaya badas hitam dapat hidup berdampingan dengan nelayan lokal yang mencari ikan di kawasan tersebut, tanpa menimbulkan gangguan atau konflik.

“Kita berharap upaya pelestarian buaya badas hitam dapat terus berlanjut dengan dukungan pemerintah dan masyarakat setempat. Buaya ini merupakan ikon Kabupaten Kutai Timur dan satu-satunya di Indonesia,” sebutnya.

Awalnya buaya badas hitam tersebar di wilayah Asia Tenggara, termasuk Siam (Thailand), Vietnam, dan sekitarnya, serta di Indonesia. Namun saat ini buaya badas hitam hampir punah di alam liar dan hanya dapat ditemukan di penangkaran di luar Indonesia. Namun, di Kabupaten Kutai Timur, buaya ini masih dapat ditemukan hidup di alam.

“Hanya di Kutai Timur, buaya badas hitam kita temukan di alam yang merupakan habitatnya. Kita juga mudah menemukannya di malam hari, karena keunikan matanya akan mencolok jika bertemu bercahaya,” sebutnya.

Ilustrasi taman hutan

Photo :
  • VIVA/Endah Lismartini

Pada 2010 hingga 2012, Yayasan Ulin melakukan survei dan mencatat populasi buaya badas hitam di Lahan Basah Mesangat sekitar 75 ekor per 20 kilometer persegi, yang berarti ada sekitar 300 ekor di kawasan tersebut. Setiap individu buaya dewasa bahkan dapat menghasilkan 15 hingga 50 ekor anak buaya, menunjukkan potensi keberlanjutan populasi yang bergantung pada perlindungan habitat.

Lahan Basah Mesangat dan sebagian Lahan Basah Suwi di Kutai Timur menjadi satu-satunya habitat alami buaya badas hitam yang tersisa di alam. Namun, sebagian besar dari kawasan ini berada dalam wilayah perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Untungnya, kawasan habitat ini kini telah dialihfungsikan menjadi kawasan konservasi, memberikan ruang bagi buaya badas hitam untuk berkembang dengan aman. Dengan status konservasi yang tinggi, diharapkan upaya pelestarian buaya ini dapat terus dilakukan di masa depan.

dr Richard Lee

Richard Lee Vs Doktif Ribut, Deddy Corbuzier Singgung Sumpah Dokter: Buat Memperkaya Diri?

Kisruh antara Doktif dan Richard Lee kini kian memanas. Hal ini bermula dari Richard Lee yang mengkritik Doktif lantaran suka membongkar hasil uji lab produk skincare.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024