Yos Suprapto Blak-blakan soal Pameran Lukisan 'Konoha' Dibredel
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Jakarta, VIVA – Pameran seni lukisan tunggal karya Yos Suprapto bertema Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, batal digelar pada Jumat, 20 Desember 2024.Â
Adapun alasan pembatalan pameran seni tersebut karena karya lukisan Yos Suprapto dianggap vulgar oleh kurator yang ditunjuk oleh Galeri Nasional, Suwarno Wisetrotomo.
Seniman Yos Suprapto menjelaskan bahwa Suwarno pernah berkunjung ke kediamannya dan melihat lukisan yang dianggap vulgar tersebut. Suwarno, kata Yos, tidak pernah melarang lukisan itu untuk dipamerkan.Â
Ia juga menyebut tempat tinggalnya dengan Suwarno berada dalam kota yang sama. Bahkan, Suwarno sudah tiga kali berkunjung ke kediaman Yos.
"Saya dengan kuratornya itu kan tinggal di satu kota. Dia sudah tiga kali, tiga kali dia datang ke rumah. Spesifik untuk karya yang dia nyatakan vulgar ini, tidak layak untuk dipamerkan, dan tidak ada kaitannya dengan tema kedaulatan pangan yang menyangkut kekuasaan dan kultur hyper individu yang saya gambarkan dalam konteks budaya jilat-menjilat atau budaya asal bapak senang, itu tidak pernah dikatakan oleh dia 'Ini jangan," kata Yos dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Sabtu, 21 Desember 2024.
Yos menambahkan bahwa Suwarno juga tidak memberikan komentar terkait lukisan yang kini dianggap vulgar tersebut. "Jadi tidak ada omongan apapun itu. Terutama tentang dua karya ini, tidak pernah," ujar Yos Suprapto.
Sebagai informasi, kedua lukisan yang dianggap vulgar tersebut diberi judul Konoha 1 dan Konoha 2. Dalam lukisan Konoha 1, Yos menggambarkan seorang raja yang seolah sedang menginjak rakyatnya.Â
Sedangkan dalam lukisan berjudul Konoha 2, memperlihatkan beberapa karya seni berupa figur tanpa busana.
Sementara itu, Galeri Nasional memberikan pengumuman terkait pembatalan pameran lukisan karya Yos Suprapto melalui akun Instagram resminya.
"Galeri Nasional dengan berat hari mengumumkan bahwa pameran tunggal Yos Suprapto yang bertajuk 'Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan', yang dijadwalkan berlangsung pada 20 Desember 2024 hingga 19 Januari 2025, terpaksa ditunda karena adanya kendala teknis yang tidak dapat dihindarkan," tulis @galerinasional.
Menurut Galeri Nasional, pembatalan itu telah diambil melalui pertimbangan yang matang.
Galeri Nasional mengaku sudah menjalin kerja sam dengan Yos Suprapto sejak tahun 2000. Menurutnya, Galeri Nasional terus menjalin koordinasi dengan Yos terkait hal tersebut.
"Kami berterima kasih atas pengertian dan dukungan Anda, dan kami berharap dapat menyambut Anda di pameran Galeri nasional Indonesia lainnya di masa yang akan datang," tulisnya.