Banjir dan Tanah Longsor di Soppeng Sulsel, Satu Orang Hilang
- Dok Kodim Soppeng
Sulsel, VIVA – Banjir melanda Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Sabtu, 21 Desember 2024, pukul 07:00 WITA.
Banjir tersebut dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sejak Kamis, 19 Desember 2024, yang menyebabkan luapan sungai di berbagai kecamatan di Kabupaten Soppeng.
Hujan deras yang terus berlangsung pun memperburuk keadaan dan mengakibatkan tanah longsor di beberapa titik.
"Banjir dan longsor yang terjadi telah menyebabkan kerusakan yang cukup parah di beberapa kecamatan. Kecamatan Lalabata, Donri-Donri, Liliriaja, Ganra, Marioriwawo, Lilirilau, dan Marioriawa merupakan wilayah yang paling terdampak," kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangannya.
Di Kecamatan Lalabata, beberapa desa dan kelurahan seperti Desa Macille, Kelurahan Ompo, Kelurahan Salokaraja, Desa Mattabulu, dan Desa Umpungeng mengalami dampak besar akibat luapan sungai.
"Sementara itu, di Kecamatan Donri-Donri, desa-desa yang terdampak meliputi Desa Kessing, Desa Totong, Desa Leworeng, Desa Lalabata Riaja, dan Desa Donri2," ujarnya.
Selain itu, di Kecamatan Liliriaja, Kelurahan Appanang juga terdampak banjir yang cukup parah. Kecamatan Ganra pun mengalami kerusakan di dua desa, yakni Desa Belo dan Desa Ganra.
"Di Kecamatan Marioriwawo, Desa Soga dan Desa Watu terendam banjir, sedangkan di Kecamatan Lilirilau, Kelurahan Macanre turut mengalami dampak signifikan. Terakhir, di Kecamatan Marioriawa, Desa Bulue juga tidak luput dari terjangan banjir," bebernya.
Berdasarkan data yang diperoleh BNPB, bencana ini menyebabkan kerusakan infrastruktur yang cukup parah. Salah satu kerusakan yang signifikan adalah hanyutnya jembatan gantung yang menghubungkan Desa Soga dengan Desa Mariorilau.
"Selain itu, tanggul Sungai Kaca jebol sepanjang 25 meter, yang menyebabkan banjir lebih parah. Satu unit rumah dilaporkan hanyut terbawa arus, dan sekitar 10 unit rumah lainnya mengalami kerusakan. Proses pendataan kerusakan materiil masih berlangsung," ungkapnya.
Satu orang dilaporkan hilang dan saat ini masih dalam pencarian oleh pihak berwenang.
"BPBD Kabupaten Soppeng, bersama instansi terkait seperti TNI, Polri, dan relawan, segera melakukan assessment dan penanganan darurat di lokasi bencana."
Masyarakat setempat juga diharapkan berperan aktif dalam upaya gotong royong untuk membersihkan material tanah yang menghalangi jalan akibat longsor.Â
Untuk mengurangi potensi luapan yang lebih besar, BPBD Kabupaten Soppeng bersama pihak terkait telah membersihkan sampah dan material yang menghalangi aliran sungai, guna mempercepat normalisasi daerah yang terendam banjir.
Selain itu, upaya evakuasi juga dilakukan terhadap masyarakat yang rumahnya berpotensi rusak akibat banjir, dengan memindahkan mereka ke tempat yang lebih aman untuk menghindari korban jiwa. Meskipun banjir di beberapa wilayah masih belum surut, upaya pemulihan terus dilanjutkan.
"Saat ini, hujan deras yang mengguyur Kabupaten Soppeng sejak beberapa hari lalu sudah mulai berhenti. Meskipun masih ada wilayah yang terdampak banjir, kondisi di daerah-daerah yang tidak dekat dengan aliran sungai sudah mulai surut," ujarnya.
Wilayah-wilayah tersebut mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan, namun beberapa titik yang terletak dekat dengan sungai masih terendam banjir.Â
"Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi terjadinya bencana lanjutan, seperti banjir dan longsor, yang bisa terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Soppeng dan sekitarnya."
Mengingat kondisi cuaca yang masih ekstrem dengan hujan deras yang terus mengguyur, potensi terjadinya bencana lebih lanjut tetap tinggi.
"Masyarakat di daerah rawan bencana diharapkan untuk selalu memperhatikan informasi peringatan dini cuaca yang dikeluarkan oleh instansi terkait," tutupnya