Perjuangan Warga Perbatasan Jatim-Jateng Dapatkan Air Bersih, Pasang Pipa Ratusan Meter di Goa Vertikal
- VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)
Wonogiri, VIVA – Sebanyak 1.894 warga yang berasal dari 11 dusun di Desa Gendayakan, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah kini tak lagi mengalami kekeringan untuk mendapatkan kebutuhan air bersih.
Padahal sebelumnya, mereka harus mencari air bersih hingga wilayah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Kebutuhan air bersih itu dipompa dari Goa Jomblang yang memiliki kedalaman 180 meter dan didistribusikan dengan jaringan pipa sepanjang 9,5 kilometer hingga pemukiman warga.
Kepala Desa Gendayakan, Heri Sutopo mengungkapkan rasa syukurnya karena sekarang warga sudah tidak lagi kesulitan untuk mencari air bersih. Padahal sebelumnya, warga selama bertahun-tahun kesulitan untuk mencari kebutuhan air bersih karena daerah tersebut rawan mengalami kekeringan.
“Kini masyarakat bisa hidup lebih sehat dan lebih layak dengan air bersih dari Goa Jomblang. Terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dan membantu menyelesaikan masalah yang sudah bertahun-tahun kami alami. Kami akan merawat dan menggunakan pemberian ini dengan sebaik-baiknya untuk anak cucu kami,” kata dia, Kamis, 19 Desember 2024.
Djarum Foundation melalui program Djarum Sumbangsih Sosial kembali hadir di Desa Gendayakan, Paranggupito, Wonogiri, Jawa Tengah untuk mengatasi masalah kekurangan air bersih yang telah dialami warga selama bertahun-tahun. Melalui kerja sama dengan PT Pralon, jaringan air bersih sepanjang 9,5 KM kini telah terhubung ke tujuh dusun: Glagah Ombo, Bangampel, Sumur, Tlogo Kajang, Puring, Ngledok, dan Sidoasri.
Perluasan jaringan distribusi air bersih ini telah berhasil menyuplai air ke seluruh dusun di Desa Gendayakan dengan kapasitas 129.600 liter per hari. Sistem distribusi ini mencakup 63 titik komunal yang melayani 1.894 warga di 11 dusun.
Achmad Budiharto selaku Deputy Program Director Bakti Sosial Djarum Foundation menyatakan, proyek ini mencerminkan komitmen mereka untuk memastikan setiap warga desa mendapatkan akses air bersih dengan mudah. Sistem komunal yang ditempatkan dekat dengan permukiman warga telah berhasil mengatasi masalah kekeringan dengan memanfaatkan sumber air dari Goa Jomblang.
"Dulu, warga desa mencari air bersih hingga ke Pacitan, Jawa Timur. Sekarang, dengan adanya penambahan jaringan air bersih dari Goa Jomblang ini, akses warga menempatkan air bersih sangat mudah karena adanya titik-titik komunal yang ditempatkan di setiap 5-10 rumah. Dengan kemudahan memperoleh akses air bersih ini, kami berharap kualitas hidup warga desa juga bisa meningkat," ujar Budiharto.
Implementasi sistem komunal tidak hanya bertujuan untuk distribusi air, tetapi juga untuk memperkuat kerukunan antar warga Desa Gendayakan. Sistem ini memanfaatkan gravitasi untuk mengalirkan air dari waduk ke titik-titik komunal di 11 dusun. “Selain penyediaan fasilitas pendistribusian air bersih, kami juga menyediakan tim khusus untuk melakukan controlling dan perawatan mesin pompa di Goa Jomblang hingga nantinya akan dievaluasi dan dielaborasi kembali demi mendapatkan keputusan yang tepat dan terbaik,” ujar dia.
PT Pralon berkontribusi dengan menyediakan pipa HDPE (High-Density Polyethylene) yang tahan benturan dan arus listrik. Kevin Kowinto, Marketing Manager PT Pralon, menjelaskan bahwa pipa ini sangat sesuai untuk kondisi geografis Desa Gendayakan yang didominasi perbukitan karst dan vegetasi berakar dangkal.
Sumber air bersih berasal dari Goa Jomblang yang mulai dieksplorasi pada Desember 2019. Eksplorasi ini merupakan hasil kerja sama antara warga desa, Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam GAPADRI dari ITNY, Padasuka, dan Djarum Foundation. Goa vertikal ini memiliki kedalaman 180 meter, melebihi tinggi Monas.
KH. Syarif Rahmat dari Padasuka menyampaikan, setelah mendengar kesulitan yang dialami oleh warga Desa Gendayakan, Padasuka bertekad melakukan eksplorasi Goa Jomblang untuk mengangkat mata air ini ke atas. Ia bersama warga mengajak GAPADRI serta Bakti Sosial Djarum Foundation untuk membantu.
"Alhamdulilah, berkat kerja keras dan kepedulian dari seluruh pihak yang terlibat, kami dapat mengangkat air bersih untuk kebutuhan warga. Goa Jomblang yang awalnya ditinggalkan dan diyakini memiliki sumber mata air ternyata menjadi jawaban dari permasalahan warga selama ini, " ujarnya.
Sejak eksplorasi awal pada 2019, proyek ini terus berkembang. Pada Januari 2023, air dari Goa Jomblang mulai mengalir ke empat dusun: Gendayakan, Ngejring, Blimbing, dan Pucung. Agustus 2023, sistem distribusi air ditingkatkan dengan pembaruan kelistrikan, pompa air, dan pipa stainless steel, serta pemasangan steel grating di bibir goa.
Heri Sutopo, Kepala Desa Gendayakan, mengungkapkan rasa syukurnya. Menurutnya, sekarang sudah tidak ada lagi orang yang kesulitan mencari air bersih di Gendayakan.
"Kini, masyarakat bisa hidup lebih sehat dan lebih layak dengan air bersih dari Goa Jomblang. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dan membantu menyelesaikan masalah yang sudah bertahun-tahun kami alami. Kami akan merawat dan menggunakan pemberian ini dengan sebaik-baiknya untuk anak cucu kami, " ujarnya.