BNN Sebut Bandar Jadikan Kemiskinan sebagai Alat Rayu ke Masyarakat agar Mau Edarkan Narkoba
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Jakarta, VIVA – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Marthinus Hukom meminta masyarakat lebih waspada terkait peredaran gelap narkotika. Dia mengungkapkan, kemiskinan dijadikan alat bujuk rayu para bandar agar masyarakat mau menggunakan atau mengedarkan narkoba.
Hal tersebut disampaikan Marthinus saat menghadiri Ikrar Peran Serta Masyarakat dalam Mewujudkan Lingkungan Bersinar di Selumit Pantai, Kota Tarakan, Kalimantan Utara.
"Kesadaran kolektif masyarakat akan bahaya peredaran gelap narkotika. Apalagi, terbujuk rayuan dari para bandar narkoba yang memanfaatkan kemiskinan sebagai alat," kata Marthinus dalam keterangannya, dikutip Rabu, 18 Desember 2024.Â
Dalam kesempatan itu, BNN pun mengajak masyarakat Selumit untuk menyatakan ikrar dan berkomitmen untuk mencegah peredaran narkotika.Â
"Ini bukan sekedar ikrar tapi merupakan komitmen, merupakan kesadaran kita bersama, masyarakat Selumit Pantai ini menjadi perwakilan suara hati dan sikap batin daripada seluruh masyarakat Kota Tarakan, masyarakat Kalimantan Utara," ujarnya.Â
Marthinus menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan strategis untuk memperkuat komitmen menciptakan lingkungan yang bebas dari penyalahgunaan narkotika. Â
Dalam kesempatan itu, masyarakat mendeklarasikan ikrar untuk berperan aktif dalam Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di lingkungannya. Â
Selain pembacaan ikrar, kegiatan ini juga diisi dengan dialog interaktif, yang bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya lingkungan bersinar, serta pemberian 500 paket sembako kepada masyarakat.Â
Selepas acara, Marthinus beserta rombongan blusukan ke Kampung Narkoba di Selumit Pantai, Tarakan Tengah.
Adapun, Kalimantan Utara, khususnya kawasan Selumit Pantai, dipilih sebagai salah satu wilayah yang masuk dalam program lingkungan bersih narkoba (bersinar) karena tingginya potensi peredaran narkoba di daerah pesisir.Â
"Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat lebih proaktif dan berperan sebagai benteng pertahanan pertama dalam memutus mata rantai peredaran narkotika," kata Marthinus.