Wamendagri Bima Tekankan Peran Strategis DPRD dalam Pembangunan Nasional dan Daerah
- Kemendagri
VIVA – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menekankan peran strategis Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dalam pembangunan nasional dan daerah. DPRD bisa mendukung berbagai target pemerintah, mulai dari pertumbuhan ekonomi 8 persen hingga pengentasan kemiskinan melalui kemitraan yang harmonis dengan pemerintah daerah (Pemda) dan stakeholder terkait.
“Target Indonesia itu luar biasa dahsyat ya, pertumbuhan ekonomi 8 persen, kemudian juga ada target mengurangi kemiskinan, dan target-target semua itu enggak bisa dicapai kalau tidak terjadi kolaborasi dan sinergi, juga akselerasi,” katanya pada Bimbingan Teknis Anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota Partai Perindo di Hotel Golden Boutique, Jakarta, Jumat (13/12/2024).
Bima menyampaikan, DPRD perlu memahami berbagai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan mengawal implementasinya di lapangan. Di samping itu, secara khusus DPRD bisa mengkritisi kepala daerah yang tidak menjalankan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi)-nya dengan baik.
“DPRD harus bisa mengawal program-program yang terprogram. Nah, termasuk DPRD harus bisa mengkritisi, apabila dirasakan ada bupati, wali kota atau gubernur yang melenceng, enggak on the track, yang enggak sesuai,” tambahnya.
Dia melanjutkan, DPRD perlu mengawal pemerintahan daerah secara konsisten. Aspirasi masyarakat di tingkat bawah juga perlu diakomodir dan disampaikan kepada para kepala daerah sebagai bahan evaluasi, sehingga pencapaian target program bisa lebih terkawal. Apalagi, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya efisiensi, efektivitas, dan penghematan, sehingga dana publik harus dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat.
“Kalau ada target-target program yang memang dirasakan enggak nyampe, DPRD kan adalah orang yang paling pertama untuk membaca itu pertanyaan di bawah, dan disampaikan untuk menjadi evaluasi dari para kepala daerah,” terangnya.
Di sisi lain, Bima mendorong DPRD agar dapat bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mendorong semangat generasi muda dalam pembangunan daerah. Meningkatkan kesadaran publik, terkhusus bagi generasi muda, menjadi kunci pencapaian berbagai target pemerintah.
“Banyak aktivis di sini, aktivis mahasiswa, aktivis antikorupsi, aktivis media, pegiat sosial media, pegiat sosial, disabilitas, gitu. Jadi, ya inilah contoh sinergi kolaborasi,” tandasnya.