RSI Jakarta Tanggung Biaya Tes DNA Kasus Bayi Tertukar: Laboratorium Terserah Orang Tua

Pihak RS Islam Jakarta Cempaka Putih Jakarta Pusat bersama ayah sang bayi MR
Sumber :
  • ANTARA/Instagram/@rsijcempakaputih

Jakarta, VIVA — Direktur Utama Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih, Jack Pradono memastikan komitmen rumah sakit untuk memberikan pelayanan terhadap keluarga pasien dan menjaga kualitas layanan buntut kasus dugaan bayi Nyonya F tertukar di rumah sakit tersebut. 

Penemuan Bayi di Palembang Gemparkan Warga, Kondisi Jasadnya Mengenaskan Seperti Ini

“Kami menyikapi serius kasus yang sedang terjadi ini. Kami telah bertemu dengan orang tua bayi dan menyampaikan rasa simpati serta menawarkan dukungan agar keluhan mereka bisa diselesaikan dengan baik.” ujarnya dalam sebuah tayangan video dari akun Instagram Resmi RS Islam Cempaka Putih, Jumat 13 Desember 2024.

Ia menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk membantu menemukan solusi yang memadai melalui tes DNA yang akan dilakukan oleh rumah sakit.

Heboh! Akun Ini Bongkar Alasan Mengapa Stok Obat Sering Kosong Ketika Berobat Pakai BPJS di Rumah Sakit

Jack Pradono menjelaskan bahwa orang tua bayi telah menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul akibat kasus ini. “Kami dan orang tua bayi telah bersepakat untuk melakukan tes DNA yang akan ditanggung oleh Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih,” jelas Dr. Pradono. 

“Tes ini akan dilakukan di laboratorium pilihan orang tua bayi dan rencananya akan segera dilakukan dalam minggu ini. Kami berharap hasil tes ini dapat memberi kepastian dan menenangkan keluarga.”

Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Kota Batu, 4 Tewas Termasuk Seorang Bayi

Dr. Jack Pradono menekankan komitmen rumah sakit untuk menjaga kualitas layanan serta menghormati privasi keluarga pasien.

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Direktur Utama Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih tersebut mengajak semua pihak untuk bersabar dan menahan diri dari polemik hingga hasil tes DNA diumumkan. 

“Kami memahami bahwa ini adalah saat yang sangat sulit bagi keluarga, dan kami ingin menjaga privasi serta integritas hasil tes,” ujarnya.

“Sebagai lembaga layanan kesehatan, kami terikat dengan standar mutu yang ketat yang harus kami patuhi untuk memberikan layanan terbaik kepada pasien kami.” tambahnya

Lebih lanjut, Dr. Pradono menekankan bahwa rumah sakit ini telah beroperasi sejak tahun 1971 dan selalu berkomitmen untuk menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi. 

“Kami terus berupaya meningkatkan standar layanan agar bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujar Dr. Jack Pradono dengan tegas.

Konferensi pers ini diadakan untuk menanggapi kekhawatiran publik serta menjelaskan langkah-langkah yang diambil oleh rumah sakit dalam menghadapi situasi ini. 

Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini secara adil dan transparan, serta memastikan keluarga bayi Nyonya F mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.

Ancam Tindak Tegas

Sementara itu Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menanggapi serius dugaan bayi tertukar di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Kadinkes DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menyatakan bahwa pihaknya tidak akan ragu menindak tegas jika ditemukan bukti kelalaian tenaga medis dalam pelayanannya. 

“Sebelumnya, pada Selasa (10/12), tim Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat melakukan Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian (BINWASDAL) terhadap RS Islam Jakarta Cempaka Putih,” ungkap Ani dalam keterangan pada Jumat.

Ani menekankan bahwa pihaknya akan terus mengawasi perkembangan laporan ini dan mengambil tindakan tegas jika ditemukan adanya kelalaian dalam layanan kesehatan. 

Pihaknya telah berkoordinasi dengan manajemen RSIJ Cempaka Putih dan meminta klarifikasi tertulis. Surat klarifikasi telah diterima dari Direktur RSIJ Cempaka Putih sebagai respon terhadap insiden tersebut.

Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta telah menginstruksikan RS Islam Jakarta Cempaka Putih untuk meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap tenaga medis mereka secara berkelanjutan. 

Ani juga menyampaikan pentingnya sosialisasi tentang pelayanan prima dan komunikasi efektif kepada seluruh pegawai rumah sakit agar dapat memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat Jakarta.

Ani menambahkan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk memastikan pelayanan kesehatan yang optimal dan profesional bagi warga Jakarta. 

Ia mengharapkan masyarakat dapat bersabar menunggu hasil pemeriksaan menyeluruh terkait masalah ini. Dinkes DKI Jakarta juga mengingatkan bahwa hasil pemeriksaan yang akurat sangat penting untuk mengatasi masalah ini dengan benar.

Dari hasil pertemuan Dinkes Provinsi DKI Jakarta dengan RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Ani mengungkapkan bahwa bayi Ny. F yang diduga tertukar telah mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut pada 16-17 September 2024. Ny. F masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada 16 September 2024, di mana bayi laki-laki lahir melalui operasi sectio cesaria. 

Setelah penandatanganan surat keterangan lahir, bayi Ny. F dipindahkan ke ruang intensif akibat mengalami gangguan kesehatan dan dinyatakan meninggal pada 17 September 2024.

Dalam rangka penanganan lebih lanjut, pihak RS telah memediasi pertemuan dengan keluarga sebanyak tiga kali pada 21 September 2024, 2 Oktober 2024, dan 11 Oktober 2024. 

Kesepakatan dibuat untuk melakukan tes DNA untuk memastikan identitas bayi, yang biayanya akan ditanggung oleh RS Islam Jakarta Cempaka Putih. Proses tes DNA ini direncanakan dilakukan minggu ini, dan pihak rumah sakit meminta publik untuk bersabar menunggu hasilnya.

“RS Islam Jakarta Cempaka Putih telah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kasus ini, mencakup aspek prosedur medis, administrasi, dan operasional. Hal ini termasuk memverifikasi identitas ibu dan bayi segera setelah kelahiran, serta memberikan informasi yang tepat tentang jenis kelamin dan informasi lainnya sesuai dengan prosedur yang berlaku,” tambah Ani.

Kasus ini terungkap setelah seorang pria berinisial MR (27) mencurigai bayinya tertukar di rumah sakit tersebut, terutama karena bayi yang diduga tertukar sudah meninggal dunia. 

Kasus ini semakin menjadi perhatian setelah keluarga memutuskan untuk membongkar makam bayi tersebut, yang mengejutkan mereka karena kondisi jenazah yang tidak sesuai dengan rekam medis.

Dalam pertemuan baru-baru ini, pihak RS Islam Jakarta Cempaka Putih menyatakan akan memfasilitasi tes DNA untuk mengonfirmasi kebenaran dugaan ini. 

Mereka berharap publik dapat menunggu hasil pemeriksaan dengan sabar dan memberi ruang bagi proses verifikasi yang akurat guna menjelaskan masalah ini secara menyeluruh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya