Cerita Menag Nasaruddin Umar Disekolahkan Prabowo ke Kanada dan AS
- kemenag
Jakarta, VIVA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengenang kebaikan Presiden Prabowo Subianto yang pernah memberinya beasiswa sekolah di Kanada dan Amerika Serikat (AS).
Momen tersebut dikisahkan Menag usai menceritakan awal mula dirinya diminta Prabowo Subianto untuk menjadi Menteri Agama RI di Kabinet Merah Putih.
Nasaruddin mengaku saat ditawari jabatan Menag, ia sempat menolak sebab merasa tidak pantas, ditambah lagi dia masih menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal.
“Saya katakan kepada beliau ‘Pak mohon maaf, saya merasa bukan saya yang tepat untuk menjadi menteri, banyak orang yang lebih hebat, saya tidak ada beban pak, bagaimanapun juga saya pasti bantu bapak di dalam struktur atau di luar struktur, bapak sekian lama membesarkan saya’,” ujar Nasaruddin dilihat melalui TikTok @dwilova.studio Jumat, 13 Desember 2024.
Beliau melanjutkan, Prabowo adalah orang yang turut berjasa membantunya hingga ada di posisi sekarang. Bahkan, berkat Prabowo, Nasaruddin dapat melanjutkan pendidikan di dua universitas terkemuka dunia.
Program beasiswa itu diterima Nasaruddin untuk mengikuti pendidikan di Universitas McGill, Montreal, Kanada (1993-1994) dan Georgetown University, Washington DC, AS (2003-2004).
“Saya tinggal sekian lama di rumah beliau. Yang memberi beasiswa saya ke Kanada dan ke Amerika adalah pak Prabowo, makanya saya bilang ‘di luar struktur pun kami mengabdi kepada bapak. Kalau bapak melihat ada orang yang lebih kompeten daripada saya, monggo silahkan. Saya sudah cukup sebagai Imam Besar (Masjid Istiqlal)’,” ungkap Nasaruddin.
“Beliau diam sejenak, kemudian mengatakan ‘justru saya minta Anda membantu saya’ saya tanya ‘bagaimana dengan Istiqlal pak’ beliau jawa ‘nggak apa-apa, pokoknya tetap dirangkap’.” sambungnya.
Prabowo kemudian memanggil Sufmi Dasco untuk mengatur agar Nasaruddin Umar tetap menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, sekaligus menjadi Menteri Agama RI.
“Faktanya seperti itu, boleh tanya pak Dasco. Jadi insyaallah pesan beliau, pertama adalah bersihkan Kementerian Agama,” ungkapnya.
“Kalau ada risikonya akan saya tanggung, kalau memang harus tidak sampai lama tidak jadi Menteri Agama itu adalah bagian dari risiko yang akan kami lakukan,” pungkasnya.