Strategi KAI Sumbar Antisipasi Operasional di Musim Hujan Ekstrem
- VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)
Padang, VIVA – Mengingat tingginya curah hujan, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat mengambil langkah proaktif dengan memperketat pengawasan jalur rel.
Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan perjalanan kereta api akibat bencana banjir dan tanah longsor yang dapat membahayakan keselamatan penumpang.
Kepala KAI Divre II Sumatera Barat, Muh. Tri Setyawan bilang bahwa pihaknya terus berupaya meminimalisir gangguan perjalanan kerata api akibat dampak dari cuaca yang saat ini mulai memasuki musim penghujan.
"Upaya yang kita lakukan antara lain, melakukan galian di saluran drainase, memperkuat penahan tanah dengan dinding penahan ataupun bronjong pada daerah dengan pengawasan khusus,” kata Muh. Tri Setyawan, Rabu 11 Desember 2024.
Tri Setyawan menambahkan bahwa, pihaknya juga telah memetakan daerah-daerah pemantauan khusus di lintas wilayah kerjanya. Setidaknya terdapat 32 titik daerah pemantauan khusus (dapsus)lokasi potensi rawan banjir, longsor, dan amblesan.
"Selain itu, untuk mengantisipasi gangguan perjalanan KA kita juga sudah menyiagakan sejumlah petugas khusus di titik-titik dapsus. Petugas tersebut secara bergantian bersiaga selama 24 jam untuk terus memantau daerah potensi bencana,"ujarnya.
Tak cuma itu, menurut Tri Setyawan, pihaknya juga menyiapkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) yang tersebar di sejumlah titik strategis. AMUS terdiri dari berbagai peralatan dan material yang dapat langsung digunakan jika terjadi kondisi darurat.
Beberapa material penting untuk pendukung langkah antisipasi penguatan tubuh badan rel itu meliputi rel cadangan, karung berisi pasir, batu balas, bantalan rel, dan lainnya.
"AMUS ini kita siapkan di 4 titik yaitu Stasiun Padang, Stasiun Lubuk Alung, Stasiun Pauhlima, dan di KM 49+100 antara Stasiun Lubuk Alung – Stasiun Naras,"tutup Tri Setyawan.