PMI Sulut Dukung Adanya Perubahan Kepemimpinan: Agar Organisasi Tetap Relevan dan Kredibel

Munas Palang Merah Indonesia (PMI) XXII
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Utara, Annie Dondokambey, mendukung adanya perubahan kepemimpinan dalam kepengurusan PMI periode 2024-2029.

Ketua PMI Sumbawa Bongkar Akar Masalah Terjadinya Dualisme

Hal ini disampaikan Annie ditengah terjadinya dualisme kepemimpinan PMI Pusat, yakni antara kubu sang petahana Jusuf Kalla (JK) dan kubu Agung Laksono. 

“Saya Ketua Palang Merah Indonesia Sulawesi Utara mempunyai keinginan perubahan antara lain adalah yang pertama peningkatan transparansi dan akuntabilitas,” kata Annie dalam video, Selasa 10 Desember 2024.

Menkes Tegaskan Tak Ikut Campur Kisruh JK Vs Agung Laksono Rebutan Ketum PMI

Annie mengatakan, perubahan kepemimpinan diperlukan untuk meningkatkan transparasi PMI dalam mengelola dana publik. 

Dualisme Kepengurusan PMI, Menteri Hukum Akan Mediasi JK dan Agung Laksono

“Harapan kami juga agar pemimpin baru dapat memastikan pengelolaan dana dan sumber daya Palang Merah Indonesia lebih transparan, terutama karena organisasi ini mengelola dana publik dan bantuan dari berbagai pihak,” ujarnya. 

Annie mengatakan, perubahan kepemimpinan juga diperlukan untuk meningkatkan efisiensi program. Ia yakin pemimpin yang baru bisa membawa perubahan dan program-program yang lebih berinovasi. 

“Kritik terhadap efektivitas program Palang Merah Indonesia dapat memunculkan keinginan untuk perubahan pimpinan yang dapat membawa inovasi dan perbaikan dalam implementasi program,” ucapnya. 

Selain itu, Annie menilai bahwa PMI juga membutuhkan regenerasi kepengurusan untuk memastikan ide-ide segar dan pendekatan baru dalam menangani tantangan kemanusiaan di Indonesia. 

Menurutnya, perubahan kondisi global dan nasional seperti pandemi, perubahan iklim dan krisis sosial menuntut pemimpin yang memiliki kemampuan adaptasi tinggi dan visi strategis.

“Perubahan dalam kepemimpinan Palang Merah Indonesia bertujuan untuk memastikan organisasi tetap relevan, kredibel, dan efektif dalam menjalankan misi kemanusiaan,” ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya