Menkes Tegaskan Tak Ikut Campur Kisruh JK Vs Agung Laksono Rebutan Ketum PMI

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito (Jakarta)

Jakarta, VIVA - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan tak ikut campur dalam kisruh pemilihan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI). Ia mengaku tak pernah memberikan rekomendasi kepada Agung Laksono untuk maju jadi ketua umum.

BNI Dukung Pemerintah Salurkan KUR bagi Pekerja Migran Indonesia

Budi mengatakan PMI merupakan mitra kerja dari Kementerian Kesehatan. Ia mengaku sangat menghargai organisasi PMI.

"Nggak ada. PMI adalah mitra kerja Kemenkes yang punya aturan organisasi sendiri yang kita hargai. Kita tidak ikut campur urusan organisasi di luar," ujar Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 10 Desember 2024.

Menkes Budi Gunadi Sebut HMPV Bukan Virus Mematikan

Pun, Budi berharap masalah tersebut bisa diselesaikan dalam kepengurusan PMI. Kata dia, pemilihan Ketum PMI, tak ada campur tangan menteri siapapun.

"Kita menyerahkan itu kepada PMI. Anyway yang pilih juga bukan menteri kan yang milih adalah ketua ketua wilayah PMI," jelas Budi.

Virus HMPV Mewabah China, Menteri P2MI Sebut Tidak Ada PMI yang Terpapar

Mantan Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK)

Photo :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Sebelumnya, Jusuf Kalla alias JK melaporkan Agung Laksono ke polisi terkait kisruhnya pemilihan Ketum PMI. Adapun JK terpilih secara aklamasi jadi Ketum PMI periode 2024-2029. 

Agung Laksono mengklaim didukung oleh mayoritas peserta Musyawarah Nasional (Munas) PMI sebelum penetapan Ketum PMI. Hal itu jadi pemicu JK untuk melaporkan Agung ke polisi.

JK menilai tindakan Agung merupakan ilegal dan melawan hukum.

"Sudah dilaporkan ke polisi, bahwa tindakan ilegal dan melawan hukum, karena tidak boleh begitu," kata JK di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin, 9 Desember 2024.

JK menyebut figur Agung memiliki sifat memecah belah. Dia mencontohkan Agung yang sempat memecah belah Partai Golkar.

"Itu ilegal, dan pengkhianatan. Kedua, itu kebiasaan Bapak Agung Laksono, dia pecah Golkar, dia bikin tandingan kosgoro, itu memang hobinya. Tapi itu kita harus lawan, karena dia buat bahaya untuk kemanusiaan," kata JK.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya