Menag Ungkap Masjid Negara di IKN Bakal Punya Imam Besar Seperti Istiqlal
- kemenag
Jakarta, VIVA – Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar menegaskan bahwa nantinya masjid Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia. Ia menyebut masjid Negara di IKN itu akan siap digunakan untuk ibadah shalat Idul Fitri pada 1 Syawal 1446 Hijriah, yang jatuh pada Maret 2025.
"Kita berharap seperti itu. Salah satu masjid kebanggaan kita nanti kan," kata Nasaruddin kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 9 Desember 2024.
Di sisi lain, Nasaruddin mengatakan akan ada imam besar yang bakal memimpin masyarakat beribadah di Masjid Negara IKN. Ia berharap agar masjid itu bisa seperti masjid Istiqlal yang bersejarah di Jakarta.
"Ada (imam besar). Pokoknya (seperti) salah satu yang bikin besar Indonesia, itu kan Istiqlal," tutur dia.
Sebagai informasi, Masjid Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN) ditargetkan siap digunakan untuk Salat Idul Fitri pada 1 Syawal 1446 Hijriah, yang jatuh pada tahun 2025, dengan kapasitas hingga 5.580 jamaah, kata pejabat di Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO).
"Pembangunan Masjid Negara IKN telah mencerminkan kemajuan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara dan juga menegaskan semangat kebhinnekaan, penghormatan serta toleransi antarumat beragama," kata Juru Bicara PCO Hariqo Wibawa Satria dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan, Masjid Negara yang tengah dibangun di IKN ini dirancang untuk dapat menampung hingga 60.000 jamaah. Pada tahap awal ini, masjid ini dirancang untuk mampu menampung 29.000 jamaah.
Dikatakan Hariqo, proyek pembangunan ini sedang dalam tahap pertama, yang meliputi pembangunan bangunan utama masjid dengan empat lantai, dua lantai mezzanine, serta pelataran dua lantai yang berfungsi sebagai area serbaguna dan parkir.
PCO menginformasikan bahwa bangunan masjid ini berada pada lahan seluas 32.125 meter persegi dengan total luas bangunan, termasuk plaza, mencapai 60.173 meter persegi.
Selain itu, masjid juga dilengkapi dengan Minaret seluas 427 meter persegi, bangunan komersial dua lantai seluas 2.212 meter persegi, dan bangunan penunjang seluas 727 meter persegi.
Masjid Negara dilengkapi dengan fasilitas parkir yang memadai untuk kenyamanan pengunjung. Area parkir mencakup empat lot khusus VVIP, satu lot untuk difabel, lima lot untuk bus, serta 64 lot parkir di lantai LG pada area pelataran.
Bangunan masjid memiliki tiga elemen utama, yaitu kubah utama, plaza terbuka, dan minaret. Desain modern ini dipadukan dengan fungsionalitas tinggi untuk mendukung kebutuhan jamaah serta pengunjung.
"Bentuk kubah masjid mengambil konsep simbol sorban dan bentuk galaksi sebagai penafsiran semesta alam raya yang tanpa batas," katanya.
Pada Area Plaza Terbuka, kata Hariqo, memberikan ketegasan akses arah Kiblat. Sedangkan menara masjid atau minaret memiliki tinggi 99 meter melambangkan asmaul husna serta menghadirkan bentuk melingkar ke atas menyiratkan doa yang dipanjatkan dan untuk melambangkan nilai ketuhanan.
Hariqo berharap Proyek ini menjadi salah satu ikon religius dan budaya di IKN, sekaligus simbol kemegahan peradaban baru di Indonesia.
"Masjid ini akan berdampingan di area pusat peribadatan dengan tempat ibadah lainnya, seperti gereja, pura, vihara, klenteng dan Basilika Nusantara Santo Fransiskus Xaverius, yang merupakan basilika pertama di Indonesia," katanya.