Buka Seleksi Tahap II PPIH di Surabaya, Kepala BP Haji: Transparan dan Akuntabel

Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochammad Irfan Yusuf
Sumber :
  • kemenag

Surabaya, VIVA – Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochammad Irfan Yusuf mengatakan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto bertekad akan memberikan pelayanan haji yang aman, nyaman dan terbaik kepada jemaah dalam penyelenggaraan ibadah haji 1446H/2025M.

Penerimaan Mahasiswa Baru di 58 PTKIN Dibuka Serentak, Catat Ini Jadwalnya

Hal ini disampaikan Gus Irfan panggilan akrabnya saat membuka gelaran Seleksi Tahap II Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter dan Arab Saudi di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

"Penyelenggaraan haji yang aman, nyaman dan terbaik ini salah satunya dapat diwujudkan dengan seleksi PPIH yang transparan dan akuntabel sehingga menghasilkan petugas-petugas yang kompeten, berintegritas dan profesional dalam melayani jemaah haji," ungkap Gus Irfan, Kamis 5 Desember 2024.

Perjuangan Kemenag Revitalisasi Percetakan Al-Quran, Minta Bantuan Arab Saudi tapi Syaratnya Tanah 10 Hektare

"Begitu juga dengan dibentuknya Badan Penyelenggara Haji oleh Presiden Prabowo dan menunjuk saya sebagai Kepala Badan Penyelenggara Haji semata-mata beliau (Presiden) ingin penyelenggaraan haji aman dan nyaman. Presiden menaruh perhatian besar dalam pelayanan haji yang terbaik," jelas Gus Irfan, seperti dilansir rilis resmi Kemenag.

Kemenag Paparkan Keberhasilan Program REP MEQR Buat Kualitas Pendidikan Madrasah

Seleksi PPIH Kloter dan Arab Saudi tingkat Kanwil Kemenag Jawa Timur diikuti 371 peserta dengan tiga formasi yakni Ketua Kloter, Pembimbing Ibadah Kloter dan PPIH non Kloter.

Seleksi PPIH Kloter dan PPIH Arab Saudi Tahap 2 Tahun 1446H/2025M secara serentak di 34 Provinsi seluruh Indonesia dengan tahapan tes kompetensi/CAT, wawancara pendalaman tugas fungsi serta komitmen pelayanan petugas haji.

Dalam pembukaan seleksi tahap II tersebut Gus Irfan memastikan tidak ada intervensi dan petugas titipan dalam gelaran seleksi.

Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochammad Irfan Yusuf

Photo :
  • kemenag

"Saya menegaskan dalam seleksi petugas tahun ini tidak ada intervensi dari pihak-pihak luar dan dilaksanakan secara transparan. Dalam seleksi PPIH ini tak satu pun ada yang saya rekomendasi dari keluarga. Saya ingin tradisi baru tidak ada rekomendasi - rekomendasi lainnya," kata Gus Irfan.

"Kalau mau main-main dalam seleksi ini buat apa dilaksanakan. Semoga tidak ada lagi kecurigaan dalam seleksi petugas haji dan seleksi benar-benar berjalan secara transparan," tandas Gus Irfan yang juga meninjau prosesi wawancara seleksi PPIH.

Sebelum membuka gelaran seleksi tahap II CAT PPIH Kloter dan Arab Saudi, Gus Irfan didampinggi Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Jaja Jaelani dan Kakanwil Kemenag Jatim juga menyempatkan meninjau sarana dan prasarana di Asrama Haji Sukolilo.

Diantaranya ruangan layanan konsumsi jemaah haji, kamar jemaah, toilet, ruangan pertemuan, manasik.

Garda Terdepan Pelayanan Haji

Sementara itu mewakili Dirjen PHU, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Jaja Jaelani mengatakan penyelenggarakan ibadah haji merupakan tugas nasional yang melibatkan banyak stakeholders haji baik dari kementerian, lembaga, badan dan seluruh pihak terkait di dalam negeri maupun Arab Saudi.

Sehingga lanjut Jaja diperlukan koordinasi dan kerjasama yang baik dan sinergis untuk mendukung kelancaran dan kesuksesannya.

Ia menambahkan sesuai amanah Undang-undang No.8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah dinyatakan bahwa penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya sehingga jemaah dapat menunaikan ibadah hajinya dengan aman, nyaman dan sesuai dengan tuntunan agama.

"Dalam menjalankan misi di atas, petugas haji berada di garda terdepan yang dapat memberikan fungsi pelayanan, pembinaan dan perlindungan kepada Jemaah haji," ujar Jaja Jaelani.

Jaja pun menegaskan petugas haji harus menjadi pelayan tamu-tamu Allah yang sebenarnya, melayani dengan sepenuh hati dan penuh dedikasi.

Pembinaan yang dilakukan kepada jemaah dilakukan secara maksimal dan berkesinambungan serta beriorientasi pada pembentukan jemaah haji yang mandiri.

Sementara perlindungan kepada jemaah haji dilakukan secara adil dengan tidak membeda-bedakan serta melewati batas dan sekat-sekat sosial, golongan, pendidikan, dan sebagainya

"Jika kelak diantara bapak dan ibu sekalian diberikan kesempatan oleh Allah SWT terpilih dan menjadi petugas haji kami ucapkan selamat dan harapan kami tetaplah menjadi sosok yang tawadlu, bijaksana dan tidak angkuh," tegas Jaja Jaelani.

Kompleks Gedung MPR DPR dan DPD

DPR dan Kemenag Bakal Rapat Bahas Batasan saat Berdakwah

DPR bersama dengan Kementerian Agama (Kemenag) dalam waktu dekat bakal membahas terkait dengan model dakwah yang harus ada batasan tertentu.

img_title
VIVA.co.id
9 Desember 2024