Berbincang dengan Pedagang Es Teh yang Dihina Gus Miftah, Dedi Mulyadi: Penting Jaga Lisan
- VIVA.co.id/Adi Suparman (Bandung)
Bandung, VIVA - Insiden penceramah Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah yang menghina penjual es teh Sunhaji saat pengajian di Magelang, belum lama ini menyita perhatian luas. Gus Miftah menuai kecaman dari berbahai pihak termasuk Presiden RI Prabowo Subianto.
Terkait itu, Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi sudah mengirim utusan yaitu staf untuk menemui langsung Sunhaji. Dedi mengaku tujuannya mengirim utusan untuk memberi support pasca insiden tersebut.
“Kita tahu beredar masif yaitu kisah pedagang es teh dengan Gus Miftah dalam sebuah pengajian. Mungkin waktu itu ada peristiwa geger seantero Indonesia karena Gus Miftah berucap sesuatu yang tidak tepat. Saya utus staf saya untuk menemui tukang es teh untuk memberi supporting,” kata Dedi, Kamis 5 Desember 2024.
Dedi menilai omongan Gus Miftah kepada Sunhaji membuat kaget berbagai kalangan.
“Secara pribadi dekat dengan Gus Miftah, dua hari yang lalu ketemu di Jakarta. ada peristiwa itu kaget,” jelas Dedi.
Dedi juga berkesempatan berkomunikasi dengan Sunhaji. Dari obrolan singkat itu, Sunhaji enggan menuturkan kronologis insiden tersebut.
“saya tidak akan menceritakan masalah itu karena sudah selesai. Sudah saling memaafkan,” katanya.
Menanggapi sikap Sunhaji, Dedi menghormati dan mengapresiasi permasalahan tersebut sehingg bisa diselesaikan dengan kekeluargaan.
Namun, Dedi mengaku hingga saat ini, dirinya belum berkomunikasi dengan Gus Miftah.
“Saya belum telepon Gus Miftah saya khawatir lagi sibuk atau ada sesuatau yang sedang difikirkan,” katanya.
Dedi juga menilai insiden tersebut jadi pelajaran bagi khalayak umum untuk menjaga etika bagi siapapun.
“Yang penting persitiwa sudah terjadi, mau diapain? Kemudian, kedua belah pihak sudah memaafkan dan bapak beranggapan masalah ini sudah selesai," tutur Dedi.
"Dan, kita mengingatkan saling menjaga lisan dan manusia itu ada khilafnya,” lanjutnya.
Dia bilang semua pihak harus saling menghormati karena ada kekurangan dan kelebihan.
“Dan, kita harus saling menghormati bahwa setiap orang ada lebih dan ada kurangnya. Seluruh profesi itu mulia di mata Allah asal halal,” ujarnya.
Sebelumnya, pendakwah Gus Miftah jadi sorotan gegara omongannya yang mengolok-olok seorang penjual es teh bernama Sunhaji di Magelang, Jawa Tengah.
Video pernyataan Gus Miftah itu viral di media sosial hingga dapat kecaman dari publik Tanah Air.
Di media sosial, warganet mengecam karena perkataan Gus Miftah dinilai tak pantas. Sebab, pria kelahiran Lampung tersebut bukan hanya pendakwah, tetapi juga sebagai pejabat negara dengan menjabat
Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Dari unggahan akun X @Lone_Lynx_, Selasa, 3 Desember 2024, awalnya terlihat Gus Miftah sedang memberikan ceramah kepada para jemaah dalam acara pengajian di Magelang, Jawa Tengah.
Namun, di tengah ceramah, Gus Miftah melihat seorang bapak penjual es teh yang sedang berkeliling.
Gus Miftah pun kemudian bertanya terkait jualan es tehnya masih banyak atau tidak.
Namun, setelah penjual es teh menjawab dagangannya masih banyak, justru Gus Miftah menyuruhnya untuk menjual dengan dibarengi kata-kata kurang pantas.
"Es teh mu masih akeh (banyak) gak? Ya di-dol (dijual) goblok," kata Gus Miftah dalam Bahasa Jawa.
Sontak omongan Gus Miftah langsung viral di media sosial hingga mendapat kecaman dari publik.