Pesantren Tertua di Indonesia Bakal jadi Tuan Rumah Perhelatan Pra MLB NU
- istimewa
Jakarta, VIVA - Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (PO MLB NU) memastikan agenda pra MLB NU digelar di salah satu pesantren tertua di Surabaya, Jawa Timur. Perwakilan delegasi dari 38 Pengurus Wilayah NU (PWNU) akan hadir pada 20-21 Desember 2024.
"Presidium PO & MLB NU tetap pada jadwal menyelenggarakan Pra-MLB NU yakni pada 20-21 Desember 2024. Bertempat di salah satu pesantren tertua di Indonesia berdomisili di Surabaya, dan akan diikuti delegasi dari 38 PWNU se-Indonesia," kata Ketua Panitia Pelaksana Pra MLB NU KH Muhammad Maftuch, Rabu, 3 Desember 2024.
Menurut KH Muhammad, agenda Pra MLB nanti akan dibahas mengenai evaluasi Kinerja PBNU selama 3 tahun dan urgensi MLB NU. Lalu, adanya upaya menginventarisasi usulan para calon anggota Ahlul halli wal aqdi (AHWA) dan para calon Ketua Umum PBNU.
Selain itu, dibahas pula terkait tempat dan waktu pelaksanaan MLB NU. Selanjutnya, dimintakan persetujuan kepada para masyayikh/kiai sepuh.
"Kita akan meminta persetujuan masyayikh dan kiai sepuh terkait tempat dan waktu pelaksanaan," kata Muhammad, Rabu malam, 4 Desember 2024.
Dia mengatakan, dalam rapat persiapan pra MLB peserta juga bersepakat untuk mengingatkan bahwa sekretariat PBNU, khususnya Sekretaris Jenderal PBNU berhati-hati dalam merumuskan draf sikap dan penilaian resmi kelembagaan.
Maka itu, dia menuturkan, PO MLB NU meminta Sekjen PBNU Saifullah Yusuf agar fokus dalam kerja peran dan menjalankan fungsi kesekretariatan. Dengan demikian, agar yang bersangkutan bisa memilih dan berketetapan antara jabatan sebagai Menteri Sosial RI atau Sekjen PBNU.
"Sekjen PBNU sebaiknya fokus dalam peran dan fungsi kesekretariatan. Berketetapan antara jabatan politik sebagai menteri Sosial RI atau Sekjen PBNU," ujar Muhammad.
Muhammad menambahkan, PO MLB NU juga meminta PWNU dan PCNU se-Indonesia agar kritis-reflektif berlandaskan norma dan etika jam’iyyah. Kemudian, menggunakan rujukan instrumen Anggaran Dasar NU yaitu BAB IX PERMUSYAWARATAN, Pasal 22. Lalu, Anggaran Rumah Tangga (ART) NU BAB XXI; PERMUSYAWARATAN TINGKAT NASIONAL, Pasal 74 untuk mengusulkan penyelenggaraan MLB NU.
"Ini bisa digunakan untuk mengembalikan marwah, kedaulatan jam’iyyah, kepribadian NU dan supaya tidak menjauh dari jati diri Nahdlatul Ulama," tuturnya.
Lebih lanjut, dia menyinggung adanya rencana PBNU menghadirkan PWNU se-Indonesia di Hotel Bumi Surabaya untuk rapat koordinasi. Bagi dia, agenda itu hanya sebagai gerakan akal-akalan.
"Layaknya rapat koordinasi, arahan, bahasan materi, dan keputusan tentu telah disiapkan oleh PBNU sebagai penyelenggara. Dan dipimpin oleh Ketum, Sekjen, Waketum, Bendum dan jajaran PBNU," tuturnya
Pun, dia menjabarkan dengan keberadaan PO & MLB NU yaitu pertama dukungan terhadap model konsolidasi PBNU atas agenda transformasi peradaban.
Menurut dia, ada fakta-fakta terkait praktik kerja penyelenggaraan jam’iyyah oleh PBNU yang banyak menimbulkan konflik struktural dan kultural di lingkungan NU. Kata dia, fakta-fakta itu terlihat jelas di depan mata dan bisa dirasakan nuansa batin dari konflik yang terjadi.
Selanjutnya, yang kedua yaitu transformasi peradaban dan transformasi jam’iyyah itu, pada praktiknya justru mengaburkan, melemahkan. Kondisi itu merusak bangunan nilai, norma, cita konstitusi, moralitas dan etika di dalam Jam’iyyah NU.