Perjuangan Kemenag Revitalisasi Percetakan Al-Quran, Minta Bantuan Arab Saudi tapi Syaratnya Tanah 10 Hektare
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Bogor, VIVA – Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Kamaruddin Amin menceritakan perjuangan Kementerian Agama untuk memperbaiki fasilitas percetakan Al-Quran yang terletak di wilayah Ciawi, Bogor.
Kamaruddin membeberkan bahwa pihaknya membuat proposal untuk mencari bantuan ke Kedubes Arab Saudi hingga Uni Emirat Arab. Namun, tidak membuahkan hasil.
Mengenai Arab Saudi, Kamaruddin mengatakan bahwa pihak Saudi sempat berjanji untuk membangun Islamic Center, tapi memiliki syarat yang sulit dipenuhi.
"Kami pernah melakukan pertemuan dengan Menteri Agama Arab Saudi, mereka berjanji untuk membangun Islamic Center tapi minta tanah 10 hektare," kata Kamaruddin dalam acara Peresmian Operasi Gedung Pusat Literasi Keagamaan Islam (PLKI) Unit Percetakan Al-Quran (UPQ) Direktorat Bimas Islam, di Bogor, pada Rabu, 4 Desember 2024.
Dia kemudian menambahkan bahwa tanah 10 hektare tersebut belum dapat diberikan oleh Indonesia, sehingga pihak Arab belum dapat menepati janjinya.
Unit percetakan Al-Quran ini nantinya akan menjadi sumber penghasilan Kementerian Agama.
Kamaruddin menjelaskan bahwa anggaran yang dikucurkan untuk merevitalisasi percetakan tersebut juga tidak kecil.
"Ini akan menjadi revenue Kemenag dan sumber penghasilan. Total anggarannya memang besar Rp 239 miliar," ujar Kamaruddin.
Percetakan kitab suci ini, menurut Nasaruddin, tidak kalah dengan percetakan Al-Quran yang berada di Arab Saudi. Bahkan, mesin percetakan pun didatangkan secara langsung dari Jerman.
"Percetakan Al-Quran yang kita miliki ini tidak jauh beda dengan Saudi, dan berstandar internasional. Mesinnya pun kita beli dari Jerman."
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Agama, Nasaruddin Umar berharap bahwa percetakan ini tidak hanya mencetak Al-Quran, namun dapat mencetak kitab suci dari agama yang lain.
"Kalau bisa di tempat kita, kenapa harus di tempat lain (swasta). Ini lebih berguna ya bagi kita semua," uangkapnya.
"Semua agama ya, Kristen, Katolik, Hindu, semuanya nanti saya berharap bisa (kitab sucinya) dicetak di sini."