Prabowo Ajak Masyarakat Hormati Jokowi: Bukan Membela, Semua Pemimpin Ada Kekurangan

Presiden RI Prabowo Subianto.
Sumber :
  • YouTube Sekretariat Presiden

Kupang, VIVA - Presiden RI Prabowo Subianto mengajak seluruh masyarakat menghormati pemerintahan Presiden sebelumnya, termasuk Joko Widodo atau Jokowi. Menurut dia, pemerintahan Presiden sebelumnya berjasa bagi Indonesia.

Prabowo Didesak Copot Gus Miftah Usai Olok-olok Penjual Es Teh, PKB: Wajar Orang Geram

Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam pidato politiknya saat menghadiri acara Tanwir dan Milad Muhammadiyah ke-112 di Kupang, NTT, Rabu, 4 Desember 2024.

Dia meyakini dalam bernegara ada beberapa hal yang fundamental.  "Yang pertama adalah kemampuan bangsa itu menghasilkan pangan. Karena itu kita hormati apa yang dilakukan oleh pemerintah sebelum saya. Semua pemerintah sebelum kita dari Presiden Soekarno selanjutnya punya jasa sampai kita berada di sini. Yuk kita hormati pemerintah Pak Jokowi," ujar Prabowo.

Sikapi Penjual Es Teh yang Diolok-olok Gus Miftah, Begini Teguran Keras dari Prabowo

Prabowo menegaskan ia bukan membela Jokowi secara pribadi. Namun, ia mengungkapkan apa adanya karena setiap pemimpin pasti memiliki kekurangan. 

Dia mengajak seluruh pihak tidak saling menyerang dan memfitnah. "Saya bukan membela membela orang terus terang aja. Untuk apa? Sekarang saya apa itu istilah tentara ngolor menjilat ya kan?" tutur Prabowo.

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8% Jika Kebocoran Anggaran Diatasi

Presiden Jokowi bersama Presiden terpilih Prabowo Subianto

Photo :
  • Setpres

Prabowo menuturkan setiap pemimpin pasti memiliki kekurangan. Kata dia, tak perlu memfitnah.

"Bukan saya bela-bela Pak Jokowi karena person, tidak. Saya mau katakan apa adanya. Kalau ada kekurangan, ada. Kita semua ada kekurangan. Semua pemimpin ada kekurangan. Jangan memfitnah jangan menyerang. Kita semua punya kekurangan," kata Prabowo.

"Mau buka-bukaan? ya nggak enak. Kita diajarkan nenek moyang kita orang tua kita mikul duwur mendem jeru," sambungnya. 

Prabowo mengaku diajarkan oleh ahli agama untuk tak menyimpan dendam kepada seseorang. Kata dia, harus memaafkan kepada sesama. 

"Saya ingat ajaran ustaz saya nggak boleh dendam. Tidak boleh maki-maki, iya kan tidak boleh sakit hati, tidak boleh benci. Tuhan aja memaafkan kok manusia meneruskan permusuhan," ujarnya.

Ia menyinggung dua kali kekalahannya melawan Jokowi dalam kontestasi Pilpres beberapa tahun silam.

"Saya ini dikalahkan oleh Pak Jokowi dan menteri-menteri saya banyak yang ikut mengalahkan saya. Bener ya? Ayo ngaku tuh ngaku. Siapa bendaharanya Pak Jokowi? Itu Trenggono itu. Tapi sudah, perbedaan itu biasa," tuturnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya