Kerusakan Lingkungan jadi Masalah Serius, Ketua MLH PP Muhammadiyah Ajak Ubah Pola Pikir
- MLH PP Muhammadiyah
Jakarta, VIVA – Masalah kerusakan lingkungan bagi Muhammadiyah, sudah menjadi masalah yang serius. Maka perlu ada tindakan nyata. Hal itu yang saat in terus dilakukan oleh Majelis Lingkungan Hidup atau MLH PP Muhammadiyah.
Kerusakan-kerusakan itu terlihat nyata, seperti penebangan pohon, sampah, limbah industri dan perubahan iklim. Pertumbuhan populasi yang pesat, industrialisasi dan perubahan iklim yang mengkhawatirkan membuat Muhammadiyah aktif mengkampanyekan kepedulian pada lingkungan ini.
MLH Muhammadiyah mempunyai dua pendekatan. Pertama dari aspek keilmuan, kedua aspek ekonomi. Untuk itu, masyarakat diajak untuk mengubah pola pikir dan perilaku, untuk memastikan keberlanjutan sumber daya alam.
Sebagai aksi nyata MLH PP Muhammadiyah bersama Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah atau Lazismu, mendorong kegiatan edukasi gerakan Green Movement Muhammadiyah atau Pelatihan Kader Lingkungan di Manado Sulawesi Utara, yang dilaksanakan sejak 29 November hingga 1 Desember 2024.
Ketua MLH PP Muhammadiyah, Azrul Tanjung, menjelaskan kalau ini merupakan sebuah gerakan sosial dan lingkungan. Tujuannya terjadi perubahan dalam praktik yang lebih ramah lingkungan. Dari konservasi alam, pengelolaan sumber daya yang lebih efisien, hingga promosi energi terbarukan yang mempunyai nilai ekonomi.
Azrul yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia, MUI, mengatakan pelatihan ini tidak saja dari aspek keilmuan. Tetapi juga aspek ekonomi dan potensi bisnis.
Diharapkan ini sebagai modal dan upaya pada kekuatan ekonomi umat dan negara. Ia pun menekankan agar kegiatan ini harus berorientasi bisnis. Menurutnya, banyak potensi bisnis lingkungan di beberapa daerah yang belum diperhatikan dan perlu di maksimalkan dengan baik.
Azrul mencontohkan sampah dan limbah, yang dianggap sebagai masalah di lingkungan sehari-hari tapi keduanya mempunyai nilai ekonomi tinggi.
“Kita punya 300 klinik dan rumah sakit, siapa yang memanfaatkan limbahnya? Bukan kita. Contoh lain seperti karbon trading, energi terbarukan seperi panel surya, sungai, mobil dan sepeda listrik mempunyai nilai ekonomi yang tinggi," jelas Azrul, dalam keterangannya yang diterima VIVA, Minggu 1 Desember 2024.
Maka menurut dia, pelatihan untuk memahamkan masyarakat akan potensi-potensi itu, perlu terus dilakukan. Apalagi masih banyak masalah lingkungan, perubahan iklim, kerusakan ekosistem, pencemaran dan kelangkaan sumber daya alam. Ia berharap Muhammadiyah bisa menjadi penggerak ekonomi sekaligus menjaga lingkungan.
“Kedepannya kita mau tidak mau suka tidak suka harus mengikuti perubahan, globalisasi, Kita tidak bisa menghindari itu. Sekarang bagaimana MLH yang hadir saat ini bisa melakukannya,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal MLH, Djihadul Mubarrok, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh peserta pelatihan. Termasuk sebagai tuan rumah penyelenggara yakni MLH PWM Sulawesi Utara dan Lazismu sebagai supporting utama terselenggaranya acara Pelatihan Kader Lingkungan itu.
Acara yang dilaksanakan di 3 titik yakni Bali, Riau dan yang terakhir Sulawesi Utara tepatnya di Manado. Sejauh ini, diakui Djihadul penyelenggaraan itu berlangsung sukses.
“Pelatihan ini sebagai ikhtiar nyata Muhammadiyah peduli terhadap lingkungan. Dan para peserta insya Allah akan memberikan perubahan dan dampak bagi lingkungan daerahnya masing-masing pasca pelatihan ini” ungkapnya.
Djihad yang juga mantan Ketua Umum DPP IMM itu menambahkan, kegiatan yang dipelopori MLH PP Muhammadiyah bersama Lazismu ini merupakan rangkaian kegiatan dari sebelumnya yang di adakan di Pontianak Kalimantan Barat, Denpasar Bali, Pekanbaru Riau dan saat ini di Manado Sulawesi Utara.
“Selanjutnya ada lagi rangkaian kegiatan salah satunya di Sumatera Utara dan Kalimantan Timur, Insya Allah dakwah lingkungan ini terus kami syiarkan ke seluruh semesta” imbuhnya.